Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beli SBN dengan Dollar AS

Kompas.com - 11/08/2011, 14:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia atau BI menggunakan cadangan dollar AS yang mereka miliki untuk membeli surat berharga negara atau SBN yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan.

Ini merupakan langkah strategis yang disepakati Kementerian Keuangan dan BI dalam memitigasi serangan krisis keuangan global yang mungkin terjadi tiba-tiba dan menekan SBN hingga menyebabkan cost of borrowing atau ongkos peminjaman dana pemerintah meningkat.

"Kita welcome (menyambut baik) itu (rencana BI membeli SBN dengan mata uang dollar AS). Itu sebetulnya bentuk kesiapan dari Indonesia dalam mengelola sistem keuangan nasional. Yang juga menjadi bagian dari Bond Stabilization Fund (BSF)," ujar Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo di Jakarta, Kamis (11/8/2011).

Menurut Menteri Keuangan, kesepakatan itu muncul setelah BI dan Kementerian Keuangan merundingkan protokol penanganan krisis. Hasil perundingan itu memunculkan beragam level perlindungan yang dapat digunakan pemerintah untuk menahan kejatuhan harga SBN.

Benteng perlindungan pertama adalah dana pembelian kembali obligasi negara yang belum jatuh tempo secara tunai (cash buy back) yang ditetapkan sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2011.

Kedua, penggunaan surplus APBN yang bisa mencapai Rp 100 triliun lebih di pertengahan tahun. Ketiga, menggunakan dana sisa anggaran lebih yang besarannya disetujui oleh DPR RI.

Keempat, menggunakan dana investasi di portofolio pada 13 badan usaha milik negara yang menjadi investor di pasar modal.

"SBN itu perlu ada stabilisasi, antara lain ada BSF. Dan BSF itu ada pihak-pihak yang berperan. Misalkan, untuk buyback SUN, kami ingin memasukan BUMN ikut mendukungnya. Adapun terkait dengan rencana BI menggunakan cadangan devisanya untuk membeli SBN, ini adalah bentuk dari koordiansi yang ada di pemerintah bersama dengan BI untuk menjaga stabilisasi SUN," ujar Agus.

Selain untuk menahan krisis, pembelian SBN dengan dollar AS milik BI juga merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengatur kebijakan moneter. Dengan demikian, BI juga bisa menggunakan SBN sebagai instrumen moneternya, antara lain dengan mengendalikan uang beredar dan dapat digunakan instrumen moneter di keseharian.

"Di balik itu juga bermanfaat untuk stabilisasi SUN dan juga untuk stabilisasi keuangan Indonesia," katanya.

Agus mengatakan, tidak perlu ada yang dikhawatirkan pada pasar SBN saat ini karena masih stabil. Kalau pun terjadi krisis, pemerintah sudah membangun kerangka kerja yang jelas untuk menghadapinya.

"Kami memiliki protokol penanganan krisis dengan dukungan yang besar-besar. Dana buyback kami mungkin kecil, tetapi dukungan dari BUMN itu yang signifikan," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com