Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Perubahan Politik

Kompas.com - 19/08/2011, 02:19 WIB

Indonesia menghadapi ketidakpastian pasokan pangan akibat anomali iklim dan gangguan teknis di dalam negeri, seperti penyaluran pupuk dan menurunnya minat tenaga kerja muda ke sektor pertanian. Atas dasar itu, salah satu prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011 adalah ketahanan pangan.

Prioritas ini menyedot anggaran Rp 38,092 triliun yang disalurkan melalui kementerian dan lembaga Rp 18,657 triliun serta anggaran subsidi pertanian Rp 19,434 triliun. Inilah anggaran keempat terbesar di antara sebelas prioritas di RKP 2011. Tiga anggaran terbesar dialokasikan untuk infrastruktur Rp 63,477 triliun, pendidikan Rp 52,535 triliun, dan penanggulangan kemiskinan Rp 49,333 triliun.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kepada Kompas di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (14/8), mengakui, anggaran pertanian tersebut masih sangat kurang dan harus dinaikkan. Ketergantungan pada lahan pertanian yang ada tidak bisa dipertahankan lagi.

”Indonesia butuh tambahan lahan pertanian dan programnya sudah disusun, sementara anggarannya akan terus dinaikkan bertahap. Kita tidak bisa terus tergantung pada dana cadangan untuk menahan kenaikan harga pangan Rp 3 triliun per tahun. Ke depan, anggaran pertanian dikelola secara sistematis sehingga tidak disiapkan hanya untuk meredam kondisi ad hoc dan kagetan, seperti kenaikan harga komoditas pangan,” tutur Hatta.

Dengan anggaran itu, pemerintah harus menambah lahan pertanian baru seluas 519.570 hektar. Itu hanya dapat dicapai jika seluruh daerah menerbitkan peraturan yang mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2001 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Pengelola utama anggaran adalah Kementerian Pertanian (Kemtan) dengan pagu Rp 16,7 triliun atau naik 88,8 persen di atas dana pertanian tahun 2010. Kemtan memfokuskan pada penyediaan aset dan fasilitas publik, pemberdayaan petani, dan penumbuhan kelembagaan.

Bagian utamanya, antara lain, memperbaiki infrastruktur lahan dan irigasi, yakni rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani 237.536 hektar per hektar, jaringan irigasi desa 179.898 ha, tata air mikro 80.000 ha, optimalisasi lahan 85.538 ha, konservasi lahan 5.150 ha, cetak sawah 59.493 ha, dan pembukaan lahan kering 98.950 ha. Selain itu, ditargetkan pula pembangunan embung 6.500 unit dan penyelamatan sapi betina produktif 70.000 ekor.

Seluruhnya dilakukan dengan sasaran utama mengamankan produksi beras dan menstabilkan harga beras. Ini perlu karena untuk masyarakat pemakan beras, komoditas ini menjadi salah satu penentu lonjakan inflasi yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat miskin.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Mohammad Ihsan menyatakan, setiap kenaikan inflasi 1 persen akan menaikkan tingkat kemiskinan 0,5 persen. ”Selain itu, setiap kenaikan 10 persen harga beras juga akan meningkatkan kemiskinan 1,3 persen,” ujarnya.

Anggaran ketahanan pangan pada 2012 seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang RAPBN 2012 dan nota keuangannya di DPR, Selasa (16/8), menjadi Rp 41,9 triliun. Pemerintah berencana memberi bantuan langsung pupuk senilai Rp 675 miliar, setara dengan 192.800 ton pupuk dan bantuan benih tanaman pangan senilai Rp 1,8 triliun. Anggaran pertanian ini diharapkan mampu menaikkan produksi padi dari 70,6 juta ton (2011) menjadi 74 juta ton pada 2012.(ORIN BASUKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com