Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Bingung dengan Kebijakan Pemerintah

Kompas.com - 23/08/2011, 08:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengaku bingung dalam membaca arah kebijakan ekonomi pemerintah ke depan.

"Satu hal di anggaran (RAPBN 2012), kalau kita ekonom, bacanya itu bingung sebenarnya, asumsi pemerintah. Karena di satu sisi pemerintah memperkirakan inflasinya akan turun (menjadi) 5,3 persen. Jadi, sudah pasti inilah, pemerintah asumsinya nggak akan ada penyesuaian harga BBM (bahan bakar minyak)," ujar Destry dalam paparan perekonomian Indonesia di Jakarta, Senin (23/8/2011).

Sementara itu, lanjut dia, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan justru diperkirakan tinggi, 6,5 persen. "Jadi, inflasi turun, tapi kok yield suku bunganya naik ke 6,5 persen," kata Destry, yang menyebutkan yield SPN dalam lelang terakhir sebesar 3,75 persen.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah seharusnya dapat memberikan petunjuk seperti apa gambaran ekonomi ke depan. Satu hal lagi, selain SPN, ia menaruh perhatian pada angka produksi minyak mentah siap jual (lifting). Pada target lifting dalam RAPBN 2012 sebesar 950.000 barrel per hari, ia menyatakan, perlu dilakukan pembaruan sumur-sumur tua serta peningkatan investasi di sektor minyak dan gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com