JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengaku bingung dalam membaca arah kebijakan ekonomi pemerintah ke depan.
"Satu hal di anggaran (RAPBN 2012), kalau kita ekonom, bacanya itu bingung sebenarnya, asumsi pemerintah. Karena di satu sisi pemerintah memperkirakan inflasinya akan turun (menjadi) 5,3 persen. Jadi, sudah pasti inilah, pemerintah asumsinya nggak akan ada penyesuaian harga BBM (bahan bakar minyak)," ujar Destry dalam paparan perekonomian Indonesia di Jakarta, Senin (23/8/2011).
Sementara itu, lanjut dia, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan justru diperkirakan tinggi, 6,5 persen. "Jadi, inflasi turun, tapi kok yield suku bunganya naik ke 6,5 persen," kata Destry, yang menyebutkan yield SPN dalam lelang terakhir sebesar 3,75 persen.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah seharusnya dapat memberikan petunjuk seperti apa gambaran ekonomi ke depan. Satu hal lagi, selain SPN, ia menaruh perhatian pada angka produksi minyak mentah siap jual (lifting). Pada target lifting dalam RAPBN 2012 sebesar 950.000 barrel per hari, ia menyatakan, perlu dilakukan pembaruan sumur-sumur tua serta peningkatan investasi di sektor minyak dan gas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.