Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Juara Dunia Konseling Pasien

Kompas.com - 25/08/2011, 10:22 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Nuvi Gustriawanto, menjadi juara kategori pemula Kompetisi Konseling Pasien 2011 tingkat dunia di Thailand. Ia berhasil mengungguli 19 pesaing lainnya yang berasal dari berbagai negara.

"Dalam kompetisi itu saya berhasil menyisihkan 19 peserta. Saya sempat cemas mengingat beberapa lawan yang berasal dari negara yang cukup maju bidang farmasinya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Kanada," kata Nuvi di Yogyakarta, Rabu (24/8/2011).

Nuvi mengisahkan, pada tahap eliminasi, dirinya harus memberikan konseling kepada pasien terkait infeksi gigitan anjing. Pada tahap berikutnya, terkait dengan hormon replacement therapy pada kasus menopause wanita.

"Ketika menghadapi pasien dengan keluhan tersebut, saya memberikan konseling khususnya obat kepada pasien dimulai dari introduksi, mengetahui data dan informasi pasien, gaya hidupnya, riwayat penyakit, pemberian resep hingga tahap akhir," katanya.

Menurut dia, pengalaman di Pusat Informasi Obat Universitas Gadjah Mada (UGM) mengantarkannya untuk mampu melewati tahapan kompetisi tersebut dan ditetapkan sebagai juara pertama oleh dewan juri.

"Di kelompok studi Pusat Informasi Obat UGM kebetulan banyak ilmu soal konseling dan obat yang saya pelajari. Hal itu menjadikan saya memiliki wawasan yang memadai tentang konseling dan obat," kata pria kelahiran Yogyakarta, 3 Agustus 1991, itu.

Ia mengatakan, sikap empati memiliki porsi yang besar terhadap pemahaman obat dan kesembuhan pasien. Dalam hal ini, farmasis bisa berperan dalam mencegah kesalahan penggunaan obat hingga pemilihan obat yang tepat, bahkan terjangkau masyarakat.

"Hal itu penting karena terkadang kesadaran masyarakat juga belum terbangun untuk berargumentasi dan bertanya tentang obat yang diresepkan dokter. Berbeda dengan yang sudah terbangun di luar negeri," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, ke depan, peran farmasis di Indonesia diharapkan akan lebih baik dan sederajat dengan dokter terkait dalam memberikan resep kepada pasien. Atas keberhasilannya meraih juara pertama Kompetisi Konseling Pasien 2011 tingkat dunia, Nuvi mendapatkan sertifikat, piagam penghargaan, dan buku terapi berhologram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com