Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentra Batik dan Pusat Jajanan Dipenuhi Pemudik

Kompas.com - 03/09/2011, 03:21 WIB

”Setiap hari saya menyediakan 5.000 hingga 6.000 bungkus wingko babat,” kata Wiko.

”Biasanya saya membeli bandeng presto, lumpia, dan wingko babat. Di tengah perjalanan ke Bekasi, kami kerap menyantap lumpia dan wingko babat,” kata Sutarno (45), warga Bekasi yang mudik ke Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng.

Di Kota Madiun, hingga kemarin, warga memadati pusat penjualan makanan khas Madiun di Jalan Pahlawan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Citandui, dan Jalan Salak. Kebanyakan orang membeli makanan khas Madiun, seperti brem, bolu, sambel pecel, dan kerupuk puli atau kerupuk nasi. Omzet penjualannya naik hingga lima kali lipat.

Di Pacitan, para pembeli memborong penganan, seperti sale pisang, jenang, klanting, dan kolong. Keramaian juga terlihat di toko penjualan penganan khas di Magetan.

Pusat oleh-oleh di daerah Ketapang, Kota Probolinggo (menjelang pintu keluar kota) juga ramai dikunjungi pengunjung. Di tempat tersebut berbagai jajanan khas Probolinggo dijual, seperti tape bondowoso, aneka jenis kerupuk, dodol mangga, dan rengginang.

”Mereka biasanya lewat di sini dan membeli oleh-oleh khas, seperti tape bondosowo,” ujar Halimah, salah satu pemilik toko oleh-oleh di daerah Ketapang.

(EGI/HEN/NIK/DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com