Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemah Ceria di Pantai Klayar

Kompas.com - 17/09/2011, 17:05 WIB

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, saya dan beberapa kawan melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Pacitan. Tujuannya adalah untuk berkemah di Pantai Klayar yang terletak di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Saya berangkat bersama lima orang teman dengan mengendarai sepeda motor. Perjalanan dimulai dari Kota Yogyakarta.

Sebelum berangkat, kami mempersiapkan beberapa barang bawaan wajib untuk kemah kali ini. Untuk tenda, kami membawa tenda dome yang terbuat dari bahan nylon yang ringan dan ringkas. Tak lupa perlengkapan dan alat memasak serta kebutuhan lainnya.

Perjalanan jauh dengan menggunakan sepeda motor cukup beresiko, apalagi untuk mencapai ke Pantai Klayar dibutuhkan waktu lebih dari 3 jam. Untuk itu, kami sepakat memakai jaket, kaos kaki, sandal gunung, sarung tangan, slayer penutup muka, helm, dan kacamata hitam. Hal itu juga mengantisipasi kulit kami tidak menghitam saat perjalanan siang.

Perjalanan dari Yogyakarta dimulai. Rute yang dilewati adalah Jalan Kusumanegara, Jalan Rejowinangun, Jalan Wonosari, Jalan Pathuk, Jalan Wonogiri, hingga ke Pacitan. Bagian paling menantang di perjalanan awal adalah saat melalui bukit Pathuk di wilayah perbatasan Bantul dan Gunung Kidul. Sebab, jalanan menanjak dan tikungan tajamnya. Untungnya, kami bisa menguasai medan, meskipun sempat berdebar karena kecepatan hampir 70km per jam di jalanan mengerikan itu.

Tidak semua jalan yang kami lewati merupakan jalan aspal yang mulus, ada kalanya harus melewati jalan berlubang dan berbatu. Lebih-lebih saat sudah mendekati pantai, kami harus melalui jalanan batu dengan tanah lumpur karena diguyur hujan. Akhirnya, sampai juga kami dengan selamat di Pantai Klayar setelah melakukan perjalanan kurang lebih tiga jam.

Sesampainya di pantai, kami langsung terpesona akan keindahan Pantai Klayar. Perjalanan kami terbayar sudah meskipun cuaca agak mendung. Setelah kelelahan berjam-jam naik sepeda motor, kami langsung berlarian ke arah pantai. Pantainya cukup luas, karena memanjang dan landai. Pantai ini diapit oleh dua bukit di kedua sisinya.

Di tepi pantai, ada sedikit batu karang rendah yang bisa menjadi tempat pijakan untuk bermain air. Pasir putihnya sangat lembut dan halus, berbeda dengan beberapa pantai yang ada di Yogyakarta. Lebih menyenangkan lagi, pantai tersebut belum banyak dikunjungi orang sehingga masih bersih dari sampah. Suasananya juga sepi, hanya ada beberapa warung yang hampir tutup karena sudah sore.

Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pinggir pantai, sekitar 10 meter dari bibir pantai. Tempat yang dipilih untuk mendirikan tenda dome adalah tanah datar di balik semak tinggi untuk melindungi tenda kami dari terpaan angin laut.  

Menjelang magrib, langit mulai gelap. Lebih-lebih di pantai tersebut juga tidak ada aliran listrik. Akhirnya rombongan kami mendirikan dome dalam gelap, pasang frame kanan-kiri hanya diterangi lampu senter. Tiga puluh menit kemudian, dua tenda kami sudah berdiri dengan kokoh.

Selesai mendirikan tenda, kami memutuskan untuk memasak makan malam. Salah satu teman saya yang merupakan juru masak terbaik di rombongan kami mulai memasak air panas dan mi untuk makan malam. Malam itu, kami menyantap hidangan mi rebus dengan telur, minuman jahe susu panas, ditambah roti bakar coklat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com