Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Salurkan Kredit Pembangunan

Kompas.com - 04/10/2011, 18:16 WIB
Anastasia Joice

Penulis

MANILA, KOMPAS.com -- Bank Pembangunan Asia (ADB) memberi pinjaman sebesar 200 juta dollar AS untuk membantu upaya Indonesia membangun pemerintah daerah yang kuat, agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di daerah.

Dewan Direktur ADB telah menyetujui pinjaman sub-program kedua untuk Program Reformasi Keuangan dan Tata Pemerintahan Daerah Yang Kedua (The Second Local Government Finance and Governance Reform Program) dengan masa pinjaman 15 tahun. Inisiatif ini membantu meningkatkan kemampuan keuangan dan manajemen pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dan pelayanan publik yang telah didelegasikan kepada pemerintah daerah.

"Sejak tahun 2001 pemerintah telah mendelegasikan fungsi-fungsi penting dalam pengelolaan belanja dan pendapatan negara kepada pemerintah daerah yang sekarang bertanggungjawab dalam menyediakan hampir seluruh layanan dasar," kata Juan Luis Gomez, Spesialis Senior Managemen Publik di Kantor Pusat ADB di Manila.

"Memperkuat pemerintah daerah agar bisa membelanjakan dana pemerintah secara efektif dan menyediakan layanan secara efisien dan adil sangat penting untuk meningkatkan standar hidup dan mengurangi kemiskinan di daerah," jelasnya.

Bagian kedua dari pinjaman program ini menargetkan reformasi dalam enam bidang utama termasuk memperkuat kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola dana yang telah didelagasikan ke daerah, memperbaiki kemampuan pemerintah daerah dalam memperbaiki penyediaan layanan publik dan mengembangkan lebih banyak sumber pendapatan dari daerah.

Langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat untuk mendorong reformasi di antaranya meliputi finalisasi strategi desentralisasi fiskal secara menyeluruh, pendelegasian wewenang pengelolaan pajak kepada pemerintah daerah secara bertahap dan upaya-upaya rintisan untuk memperkenalkan penyusunan anggaran berbasis gender.

ADB memperkirakan bahwa manfaat ekonomi secara langsung dari program ini dalam jangka menengah akan mencapai sekitar 820 juta dollar AS. Setengah berasal dari perbaikan sistem manajemen keuangan pemerintah daerah. Sedangkan sisanya berasal dari peningkatan efisiensi dalam mengumpulkan pajak properti yang pengelolaannya telah diserahkan kepada pemerintah daerah antara 2011-2014.

Untuk dapat meningkatkan hasil menjadi lebih baik lagi, ADB telah menyusun kerangka kerja pasca program kemitraan. Kerangka kerja itu akan mengidentifikasi reformasi serta hal lain yang perlu dilakukan pada masa depan untuk memperbaiki lingkungan kebijakan dan memperkuat kemampuan kelembagaan dari pemerintah daerah.

ADB yang berkedudukan di Manila bertekad untuk mengurangi kemiskinan di kawasan Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang melibatkan semua pihak, pertumbuhan yang berwawasan lingkungan secara berkelanjutan dan integrasi regional.

ADB berdiri pada tahun 1966 dan dimiliki oleh 67 negara anggota di mana 48 di antaranya ada di kawasan Asia. Pada tahun 2010 ADB menyetujui pinjaman sebesar 17,51 miliar dollar AS termasuk pembiayaan bersama. Selain itu program pembiayaan perdagangan ADB memberi bantuan sebesar 2,8 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com