Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantongi Laba dari Para Pelancong

Kompas.com - 06/10/2011, 13:13 WIB

KOMPAS.com - Seiring pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negeri ini, makin banyak orang yang melakukan perjalanan. Baik itu, perjalanan bisnis, perjalanan yang berhubungan dengan acara keluarga maupun berwisata.

Untuk mengejar waktu yang makin terbatas, banyak pelancong pun memilih moda transportasi udara untuk mengantar mereka ke kota tujuan. Alasan inilah yang mengakibatkan permintaan perjalanan udara kian meningkat dan turut menggairahkan bisnis agen perjalanan.

Beberapa agen perjalanan pun menawarkan kemitraan atau mewaralabakan usahanya untuk menjaring lebih banyak pelanggan. Salah satunya, Bonita Tour and Travel milik Jefri Van Novis. Jefri menawarkan kemitraan sejak 2009.

Kini, dari 22 agen Bonita, Jefri hanya menjadi pemilik empat gerai saja. Adapun 19 gerai lainnya merupakan milik mitra. "Kami juga sudah mempunyai empat calon lainnya," kata Jefri.

Selain menjual tiket seluruh maskapai penerbangan domestik dan internasional, Bonita juga menyediakan paket perjalanan wisata, ibadah umrah, dan haji ONH plus. Tak ketinggalan, mereka juga menawarkan penyewaan mobil dan voucher hotel.

Untuk mengurai ketatnya persaingan, Jefri memberikan fasilitas lebih untuk mitranya. Mitra bisa melihat jumlah bangku yang masih tersedia di tiap maskapai lengkap dengan kelas yang diinginkan. Mitra juga bisa mengetahui harga resmi maskapai, melakukan pemesanan, dan menerbitkan tiket secara langsung.

Selain itu, Jefri mengklaim, komisi yang bisa diperoleh mitranya lebih besar dibanding agen perjalanan lain. "Untuk setiap tiket yang terjual, mitra mendapatkan komisi langsung dari maskapai sekitar 4 persen hingga 5 persen," jelas Jefri.

Bonita menawarkan tiga paket kemitraan, yang terdiri dari paket subagen tipe 1 senilai Rp 45 juta, paket subagen tipe 2 seharga Rp 70 juta, dan paket mobile agen dengan investasi hanya Rp 2,5 juta. Biasanya, mitra yang tertarik membeli paket terakhir ini ingin membuka usaha agen tiket sebagai pekerjaan sambilan. Kerja sama kemitraan paket mobile hanya berlaku setahun.

Sementara itu, untuk paket tipe 1 dan tipe 2, masa kerja sama berlaku selama lima tahun. Nilai investasi itu sudah termasuk jaminan deposit fee senilai Rp 20 juta. Namun, hanya mitra tipe 2 yang akan memperoleh perlengkapan kantor senilai Rp 25 juta.

Fasilitas untuk mitra yang mengambil paket mobile pun hampir sama seperti paket tipe 1 dan 2, hanya, sebelum tiket diterbitkan, mitra harus mentransfer uang pembayaran tiket ke Bonita Tour and Travel. Setelah pembayaran diterima Bonita, baru tiket bisa diterbitkan.

Lantaran mengadopsi konsep kemitraan, Bonita tak mengutip royalty fee maupun managemant fee. Dengan target penjualan sekitar 150 tiket tiap bulan, mitra dapat memperoleh omzet hingga Rp 75 juta.

Jefri menghitung, dengan omzet segitu, mitra bisa balik modal pada bulan ke-9 untuk paket sub agen tipe 1. Sementara, agen tipe 2 bisa balik modal dalam waktu 13 bulan.

Samsir Anwar, salah satu mitra Bonita Tour and Travel asal Sawahlunto, Sumatera Barat mengatakan, manajemen dan pelayanan yang rapi menarik minatnya bergabung dalam kemitraan ini. "Sampai sekarang, saya belum pernah kecewa," tutur Samsir. (Handoyo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com