Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Panen, Harga Beras di Kendari Naik

Kompas.com - 06/10/2011, 13:55 WIB

KENDARI, KOMPAS.com — Sejumlah sentra tanaman padi sawah yang mengalami gagal panen di Sulawesi Tenggara seperti di beberapa desa di Kecamatan Bombana dan Konawe Selatan mengakibatkan harga beras di tingkat pengecer naik.

Pantauan di sejumlah pasar tradisionol di Kota Kendari, Kamis (6/10/2011), harga beras produk lokal kini rata-rata naik 5-10 persen dari biasanya. Kenaikan harga beras sebesar ini dinilai para pedagang masih dalam batas yang wajar.

Harga beras produk lokal, seperti konawe dan beras sarti, naik dari Rp 300.000 per 50 kilogram menjadi Rp 315.000-Rp320.000 per 50 kilogram atau naik antara Rp 15.000 dan Rp 20.000.

Naiknya harga beras produk lokal juga ikut dipengaruhi naiknya sejumlah jenis beras produk dari luar daerah seperti beras pandan wangi, ciliwung, sarti, dan produk beras IR-46.

Harga beras di Pasar Wuawua dan Pasar Kota Lama Kendari merangkak naik menyusul terjadinya gagal panen di beberapa daerah sekitar. Peningkatan harga terjadi sejak seminggu terakhir ini.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Wua, Umar, mengatakan, peningkatan harga beras terjadi sejak seminggu terakhir dengan besaran kenaikan bervariasi tergantung jenisnya.

"Kenaikan harga itu kemungkinan disebabkan beberapa daerah mengalami gagal panen, baik di wilayah sentra di Kabupaten Konawe maupun Bombana dan Konawe Selatan," kata Umar.

Kenaikan masih tergolong pada batas yang wajar sehingga masyarakat tidak perlu panik. Apalagi, pada November dan Desember 2011 ada beberapa wilayah yang kini menghadapi musim panen.

Di Kabupaten Bombana, berdasarkan laporan dari dinas pertanian setempat, terdapat 620 hektar sawah petani di sembilan desa pada dua kecamatan yang mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan.

"Namun, kegagalan panen oleh petani setempat tidak berpengaruh buruk kepada konsumen karena meski terjadi gagal panen, pasokan beras dari luar daerah (Sulawesi Selatan) cukup lancar masuk di pasaran Kota Kendari," kata Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kota Kendari Syam Alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com