Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Impor Tinggi Tak Selalu Buruk

Kompas.com - 10/10/2011, 15:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom asal Universitas Gajah Mada, A Tony Prasetiantono, mengatakan, tingginya angka impor bukan berarti buruk. Pasalnya, impor ini diisi oleh barang modal yang digunakan untuk keperluan industri.

"Kita ini masih mengalami surplus (neraca perdagangan). Bahkan, ekspor kita tahun ini (bisa) menembus 200 miliar dollar AS," ujar Tony, dalam rapat kerja pimpinan Kompas Gramedia, di Hotel Santika, Jakarta, Senin ( 10/10/2011 ).

Tony mengemukakan, ekspor nasional naik karena harga produk primer dalam posisi yang baik.

Sementara itu, menurutnya, impor juga terus tumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Agustus 2011, impor mencapai 114 ,84 miliar dollar AS, atau tumbuh 30,90 persen dari periode yang sama tahun 2010 . Dari jumlah tersebut sebanyak 87,99 miliar dollar AS merupakan impor non-migas, yang kebanyakan diisi oleh mesin dan peralatan mekanik, dan mesin dan peralatan listrik.

"Impor yang tinggi tidak selalu jelek kalau impor ini barang-barang modal (capital goods)," tambah Tony.

Tahun ini, ia memperkirakan, impor bisa mencapai 175 miliar dollar AS. Dengan angka ini, surplus neraca perdagangan bisa mencapai 25 miliar dollar AS pada tahun ini. Jumlah surplus tersebut masih lebih kecil ketimbang tahun 2006-2007 yang bisa mencapai 40 miliar dollar AS.

Posisi ekspor dalam delapan bulan pertama tahun ini telah mencapai 134 ,85 dollar AS, atau naik 36,58 persen dari periode yang sama tahun 2010 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com