Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecacingan Ancam Kecerdasan Anak

Kompas.com - 12/10/2011, 14:35 WIB

KOMPAS.com Infeksi kecacingan masih menjadi penyakit yang sering menjangkiti balita. Anak-anak bisa saja tidak mengalami gejala apa-apa, tetapi penderita yang mengalami infeksi serius bisa menyebabkan kurang gizi yang berdampak langsung pada kecerdasannya.

Prof Saleha Sungkar, Ketua Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Indonesia, mengungkapkan, gejala awal cacingan sulit dideteksi dan bisa jadi tidak terlihat. Bahkan, menurutnya, anak yang terlihat sehat belum tentu bebas dari cacingan.

"Cacingan banyak menyerang anak-anak, terutama cacing gelang, cambuk, dan cacing kremi," katanya dalam acara seminar ilmiah "Waspada Infeksi Kecacingan" di Jakarta, Rabu (12/10/2011).

Ia menambahkan, kecacingan pada anak bisa dialami siapa saja dan bisa berdampak pada perkembangan fisik, kecerdasan, serta menurunkan daya tahan tubuh anak sehingga mereka mudah terkena penyakit lainnya.

Gejala-gejala umum balita yang menderita kecacingan antara lain lemas, pucat, sering mengantuk, kehilangan selera makan, dan diare.

Meski prevalensi infeksi kecacingan di Indonesia tiap tahun terus menurun, tetapi Kepala Subdirektorat Filariasis dan Kecacingan, Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kementerian Kesehatan Drs Saktiyono, Msc mengatakan, hingga saat ini kecacingan masih menjadi satu masalah di Indonesia.

"Apabila penyakit ini menyerang anak-anak, dapat menurunkan prestasi belajar dan kualitas SDM. Padahal, anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa," katanya.

Salah satu cara untuk mencegah infeksi kecacingan adalah mengupayakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, biasakan untuk memasak makanan dan minuman sampai matang sebelum dikonsumsi. Pengobatan anticacing yang membunuh parasit diperlukan jika hasil pemeriksaan feses dan fisik menunjukkan anak positif kecacingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com