Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar Jadi "Safe Haven", Rupiah Melemah

Kompas.com - 19/10/2011, 10:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Rabu pagi tertekan 28 poin seiring dengan mata uang Asia lainnya dipicu belum pastinya resolusi krisis di Eropa.

Nilai tukar mata uang rupiah di transaksi antarbank di Jakarta turun 28 poin ke posisi Rp 8.843 dibandingkan dengan sebelumnya Rp 8.815 per dollar AS.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada, di Jakarta, mengatakan, belum pastinya resolusi krisis utang Eropa diperkirakan tidak akan tercapai secara definitif pada 23 Oktober 2011. "Penyampaian menteri keuangan Jerman mengenai resolusi krisis itu memberi sentimen negatif bagi pelaku pasar uang sehingga mereka kembali cenderung beralih ke dollar AS sebagai safe haven. Kondisi itu memberi tekanan rupiah terhadap dollar AS," kata dia.

Meski demikian, ia memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak konsolidasi seiring sentimen positif yang datang dari indeks saham dalam negeri yang bergerak menguat.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga masih optimisnya terhadap implementasi G-20 sehingga akan membuat nilai tukar rupiah kembali menguat meski terbatas.

Ia mengatakan, menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara ekonomi terbesar menyatakan sepakat untuk mengambil tindakan cepat guna menyelesaikan krisis utang Eropa yang dapat merugikan perekonomian global. "Pertemuan G20 dinilai positif sebagian pelaku pasar uang, jika rupiah melemah dipastikan masih dalam kisaran terbatas dikarenakan Bank Indonesia (BI) masih berkomitmen untuk menjaga rupiah," kata dia.

Analis valuta asing dari Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, menambahkan, peringatan Moody’s terhadap peringkat AAA Perancis mungkin akan diberikan outlook negatif. Kondisi itu dapat memberi sentimen negatif bagi pasar global. "Peringatan Moody’s itu akan diberikan jika biaya untuk bailout anggota kawasan Eropa dan rekapitalisasi perbankan membebani anggaran pemerintah. Jika pesimisme pasar terhadap Yunani kembali muncul maka ke depan dollar AS akan menjadi tujuan investor sehingga dapat kembali menekan rupiah," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com