Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Ekonomi 2012 Menjanjikan

Kompas.com - 03/11/2011, 16:52 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia tahun 2012 tetap menjanjikan, asal tidak terganggu bencana banjir yang sebenarnya bisa dihindari, terutama di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Banjir jangan disepelekan, bercermin dari banjir yang melanda Thailand saat ini, yang menelan korban jiwa dan menyebabkan kerugian signifikan secara ekonomi.

"Banjir di Thailand sudah melanda lebih dari dua bulan. Kerugiannya sangat besar. Jadi, sebaiknya mulai sekarang ada gerakan untuk melihat lingkungan masing-masing. Kalau ada sampah yang menutup jalan air, segera dibersihkan, jangan sampai menyebabkan banjir," ujar Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati di Jakarta, Kamis (3/11/2011), saat berbicara dalam diskusi Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi dan Moneter tentang Menakar Kekuatan Indonesia dalam Menahan Krisis Lanjutan.

Menurut Anny, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh 6,7 persen, meskipun banyak pengamat ekonomi memperhitungkan hanya akan tumbuh 6,3 persen. Pemerintah juga tetap optimis, meskipun kondisi perekonomian dunia sedang lesu akibat krisis yang terjadi di benua Eropa.

"Jika pengamat ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya 6,3 persen, maka pemerintah akan berupaya agar perhitungan itu tidak terjadi. Pertanyaannya apakah kita akan biarkan? Atau harus tetap 6,7 persen APBN," ujarnya.

Untuk menahan perlambatan ekonomi yang mungkin terjadi, pemerintah sudah mempersiapkan kebijakan yang berlapis.

"Pemerintah menjaga proyeksi yang disampaikan analis supaya tidak terjadi, karena sudah termasuk APBN 2012. Kami pun sudah menyiapkan kebijakan berlapis lapis, misalnya dari sisi belanja modal, dan mempercepat belanja modal kita di 2012," jelasnya.

Pengalaman Indonesia dalam menghadapi krisis tahun 1998 dan 2008, membuat pemerintah siap menghadapi krisis global yang mungkin terjadi lagi.

"Sekarang kami sudah tahu jauh-jauh hari, dan mempersiapkan pengamanan berlapis. Sekarang tinggal pengawasannya, kalau ada pergerakan diluar kelaziman," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com