Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Hektar Eceng Gondok Menutup Danau Tondano

Kompas.com - 04/11/2011, 22:21 WIB
Jean Rizal Layuck

Penulis

MANADO, KOMPAS.com -- Sekitar 200 hektar areal Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, tertutup oleh tanaman eceng gondok atau gulma air. Laju pertumbuhan eceng gondok sekitar 3 persen per hari cukup merisaukan pemerintah setempat.

Pakar lingkungan Dr Treesje Londa dan Dr Meity Neltje Tanor dari Universitas Negeri Manado dan Dr Desy Mantiri dari Universitas Sam Ratulangi, dalam Simposium Danau Tondano, Jumat (4/11/2011) di Tondano, Minahasa, menyebut kondisi Danau Tondano mesti mendapat perhatian serius.

Bupati Minahasa Vreeke Runtu mengatakan, areal eceng gondok seluas 200 hektar baru menutup sekitar 5 persen luas Danau Tondano mencapai 4.800 hektar. Pemkab Minahasa sangat serius mengangkat eceng gondok dari Danau Tondano, yang dilakukan secara manual melibatkan masyarakat.

Dampak buruk eceng gondok yakni menutup muka air dari sinar matahari sehingga mengganggu proses produksi ikan dan tumbuhan di Danau Tondano. "Kami mengalokasikan dana Rp 1 miliar untuk program pengangkatan eceng gondok, tetapi sulit untuk membasmi seratus persen," ujar Vreeke.

Di samping pengangkatan secara manual , Pemkab Minahasa telah melepas ribuan ikan jenis koan ke Danau Tondano, yang diharapkan memakan bibit eceng gondok.

Menurut Treesje Londa, persoalan Danau Tondano tidak hanya eceng gondok. Para ahli mengungkapkan buruknya kualitas air Danau Tondano akibat pencemaran sejumlah bahan kimia berasal dari persawahan di sekitar danau dan limbah rumah tangga telah membuat kondisi danau lebih buruk.

"Sejumlah zat nitrat dan fosfat di Danau Tondano telah lima kali berada di atas baku mutu. Ini juga harus menjadi perhatian bersama," kata Treesje.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com