Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Indonesia Mendesain Strategi Pemasaran Musik

Kompas.com - 09/11/2011, 14:34 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyatakan, sumber daya musik adalah sebuah cultural capital yang luar biasa dan Pemerintah bertekad untuk mengangkat kekayaan sumber daya musik ini dalam konteks pengembangan ekonomi dan industri kreatif.

Hal itu disampaikan Mari Pangestu, Rabu (9/11), di Jakarta, setelah sehari sebelumnya membuka Indonesia Music Expo (IMEX) di Nusa Dua, Bali. IMEX yang merupakan rangkaian kegiatan ASEAN Fair 2011 dan digelar mulai dari 7-14 November ini akan menampilkan jenis music world music atau beat.

Jenis musik tersebut dipilih karena Indonesia memiliki potensi yang besar. Ajang ini diharapkan menjadi kesempatan bagi para musisi tanah air untuk menunjukkan kebolehannya dan Bali dipandang sebagai tempat yang sangat ideal untuk menguji pasar world music/beat Indonesia karena karena menjadi salah satu tempat yang paling internasional di Indonesia.

Tempat seperti Ubud yang notabene statusnya hanya Kecamatan, namun telah sukses menjadi pusat kegiatan internasional meski dalam skala kecil. Ubud Writers Festival, Bali Spirit Festival, Bali Inter-Music Festival adalah contoh kegiatan yang dilaksanakan di Ubud.

Mari Pangestu mengatakan, "Sekarang sudah saatnya Indonesia mendisain sebuah strategi pemasaran musik Indonesia yang makro dan solid untuk bisa bersaing di pasar World Music/Beat, yang masih dikuasai oleh grup-grup musik dari Amerika Latin, Afrika, dan Eropa. Untuk jenis World Music/Beat peluang kita sangat besar.

"Sudah saatnya seluruh pemusik Indonesia bersatu dan saling bekerja-sama, baik dengan sesama rekan yang di dalam maupun luar negeri, merebut pangsa pasar musik internasional di abad ke 21 ini," kata Mari Pangestu.

Pengamat musik Franki Raden mengatakan Indonesia memiliki potensi world music terbesar di dunia. Kekayaan asli musik Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke, jika dilihat dari ragamnya, tidak kalah dengan Afrika, apalagi Amerika Latin dan Eropa.

Grup-grup Indonesia seperti: Sambasunda, Krakatau, Balawan, Gangsadewa, Kua Etnika, Dialog, Bona Alit, Svara Semesta, dan Indonesian National Orchestra sudah dapat masuk ke dalam Pasar Musik Internasional, terutama melalui jalur festival musik.

Sayangnya, menurut Franki, musisi kita kurang mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Oleh karenanya, Franki berharap melalui kegiatan IMEX ini musisi Indonesia dapat unjuk gigi sekaligus menarik perhatian pembeli.

Franki berpandangan IMEX juga merupakan ajang untuk menggodok gagasan-gagasan musikal maupun pemasaran musik yang nantinya akan menjadi bahan untuk merancang sebuah strategi makro yang solid, sebagaimana dikemukakan oleh Mari Pangestu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com