Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Borobudur Belum Banyak Berikan Keuntungan Bagi Masyarakat

Kompas.com - 11/11/2011, 19:18 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Candi Borobudur sejak dimasukkan sebagai situs warisan dunia pada 1991 belum banyak memberikan keuntungan bagi sebagian besar masyarakat sekitar. Hal tersebut diungkapkan Masanori Nagaoka dari perwakilan Kantor UNESCO Jakarta.

"Masih ada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan keuntungan dari keberadaan Candi Borobudur ini," katanya dalam konsultasi sejumlah pihak mengenai promosi pariwisata budaya dan revilitasi mata pencaharian penduduk setempat dalam bidang industri pariwisata, di Magelang, Kamis (10/11/2011).

Masanori mengatakan ada dua tujuan dalam pertemuan tersebut, yaitu untuk mempromosikan dialog antara para pemangku kepentingan tentang bagaimana cara mengembangkan situs warisan dunia Borobudur dan bagaimana mendapatkan keuntungan dari keberadaan situs ini kepada masyarakat Borobudur.

"Pertemuan ini, saya harapkan akan ada kesempatan untuk saling berdialog dan membangun komunikasi terkait masalah ini," katanya.

Bupati Magelang dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Bappeda Kabupaten Magelang, Rohadi Pratoto, mengatakan Pemkab Magelang dengan Perda Nomor 5 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten telah menetapkan satu area di sekitar kawasan strategis nasional (KSN) Borobudur sebagai kawasan strategis kabupaten (KSK).

Sebagai kawasan penyangga, katanya, memiliki beberapa fungsi, yakni sebagai area transisi agar terjadi harmoni pembangunan dan kesempatan ekonomi antara KSN, KSK, dan wilayah di luarnya. Sedangkan fungsi lainnya sebagai tempat pembangunan fasilitas wisata dan permukiman yang dalam KSN akan dikendalikan secara lebih ketat.

Ia mengatakan, ada beberapa desa di Kecamatan Borobudur sudah dan sedang menyusun rencana program jangka menengah (RPJM) desa sebagai upaya untuk mengenali potensi dan masalah serta fungsi dan peran masing-masing desa. Setiap desa dengan RPJM dapat diibaratkan sebagai kepingan-kepingan apabila disatukan akan membentuk gambaran keterpaduan dan kerja sama antardesa guna mencapai kesejahteraan sosial di kawasan ini.

Ketua DPRD Kabupaten Magelang Susilo mengatakan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia belum sebesar namanya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.

Menurut dia, Keputusan presiden No. 1 tahun 1992 yang menjadi dasar pengelolaan Borobudur sesuai dengan kondisi perkembangan zaman saat ini sudah saatnya untuk dievaluasi bersama, karena banyak sekali harapan masyarakat setempat yang belum secara maksimal diberdayakan dengan keberadaan Candi Borobudur. Selain itu, pariwisata di Kabupaten Magelang merupakan salah satu sektor strategis tetapi belum memberikan dampak yang maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com