Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi: Lupakan Eropa!

Kompas.com - 18/11/2011, 16:04 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com -  Kekuatan ekonomi Eropa makin lemah setelah krisis terus menjalar dan melebar ke negara-negara anggota Uni Eropa. Tidak hanya mata uang Euro saja yang tak stabil, gejolak dalam negeri personel Masyarakat Eropa tersebut juga nyaris tak terkendali.

Walhasil, Eropa menjadi tempat yang paling riskan untuk urusan perdagangan dan investasi. Tak pelak, inilah momentum yang penting untuk segera melupakan Eropa. "Eropa sudah masa lalu, lupakan Eropa!. Kini masa depan ada di China, India dan ASEAN, termasuk di dalamnya Indonesia sebagai kekuatan potensial di kawasan Asia Tenggara," sebut Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kepada Tribunnews.com, Jumat (18/11/2011), di restoran Portraits, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Pria berusia 71 tahun tersebut menegaskan, saat ini pusat perhatian dunia tengah tertuju pada Asia. Diprediksi, dalam waktu tidak lama lagi, Asia bakal menjadi sentra kekuatan perekonomian, yang mengatur jalannya ekonomi di jagad raya ini. "Asia akan menjadi rasa masa depan. Kondisi ini harus dimanfaatkan secara maksimum oleh Indonesia. Otomatis, setelah China dan India, para pelaku bisnis dunia akan melirik ASEAN, dan kita harus lebih atraktif," tegas Sofyan.

Pengusaha kawakan ini yakin, iklim investasi di Asia yang makin mudah, menjadi gimmick tersendiri bagi investor. Nantinya, Asia akan menjadi kawasan yang diperebutkan banyak pihak di saat kondisi ekonomi di Eropa dan Amerika mulai menurun. "Ciri yang paling kentara adalah kepastian. China, India dan ASEAN tak hanya sekedar memerbanyak MoU, melainkan sudah pada level realisasi dan optimalisas, jadi bukan hanya hitam di atas putih saja," tukas Sofyan.

Pengusaha Darjoto Setyawan setuju dengan pendapat seniornya itu. Pria yang juga Managing Director Grup Rajawali tersebut optimis level pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi akan semakin membaik, terutama saat ASEAN berlari kencang hingga tahun 2030 mendatang, dengan "Beyond ASEAN"-nya. (Nurfahmi Budi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com