BANDUNG, KOMPAS.com — Direktur Teknologi dan Operasi PT Bank Permata Tbk Timothy Utama mengatakan, bank yang sekitar 45 persen sahamnya dimiliki oleh Astra International ini bukan bank yang nakal. Maksudnya, bank ini selalu berusaha mematuhi ketentuan Bank Indonesia (BI), termasuk dalam hal penyesuaian suku bunga kredit bank dengan suku bunga acuan BI (BI Rate).
"Jelas-jelas kami (PermataBank) enggak mungkin masuk dalam kategori itu (bank nakal)," ujar Timothy dalam workshop wartawan pasar modal, di Bandung, Jumat (18/11/2011).
Menurut dia, bank yang merupakan hasil merger lima bank pada tahun 2002 itu akan menjalankan ketetapan BI. Memang, BI telah berupaya menurunkan suku bunga acuan dari 6,5 persen menjadi 6 persen pada 10 November lalu. Dengan penurunan suku bunga ini, BI pun berharap suku bunga dasar kredit bank juga turun. Sebab, idealnya, selisih suku bunga kredit dengan suku bunga acuan sebesar 3 persen.
Namun kenyataannya, selisih tersebut masih mencapai lebih dari 5 persen sekarang ini. Sementara itu, menurut data yang tertera di situs PermataBank, suku bunga kredit per 31 Oktober 2011 yakni 11 persen untuk kredit korporasi, 11,25 persen untuk kredit ritel, 12 persen untuk kredit KPR, dan 10,50 persen untuk kredit non-KPR.
Jika melihat hal itu, berarti masih ada selisih lebih dari 3 persen dengan suku bunga acuan BI. Namun, Timothy kembali menegaskan, "Regulasi BI menjadi acuan yang sangat serius untuk kami patuhi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.