JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang rupiah pada Rabu (30/11/2011) pagi menguat dipicu dari kebijakan baru dalam European Financial Stability Facility’s (EFSF) membuat sentimen positif pasar hari ini.
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS antarbank Jakarta pada Rabu pagi bergerak naik 10 poin ke posisi Rp 9.150 dibanding hari sebelumnya Rp 9.160.
Analis valuta asing (valas) dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu mengatakan, penguatan rupiah salah satunya dipicu dari Menteri Keuangan Uni Eropa (UE) yang bertemu di Brussels, Belgia.
Mereka menyetujui memberikan tambahan fasilitas dalam kerangka EFSF dengan menciptakan sertifikat yang menjamin sampai 30 persen dari nilai penerbitan obligasi baru yang dikeluarkan oleh negara di kawasan itu. "Tambahan fasilitas ini membuat EFSF bisa lebih dipercaya oleh investor," kata dia.
Meski, lanjut dia, saat ini nilai EFSF yang disepakati mencapai 440 miliar euro, dianggap tidak cukup untuk membiayai jika terjadi "kolaps" di Italia dan Spanyol.
Ia menambahkan, kebijakan ini diambil setelah beberapa waktu lalu, Jerman sebagai negara yang terkuat di UE gagal mendapat penawaran sebesar 35 persen dari nilai lelang dan meningkatnya biaya peminjaman Italia dan Spanyol dalam sebulan terakhir, dan yang dapat mengancam Perancis. "Dengan tambahan ini, total EFSF diperkirakan bisa mencapa senilai 1 triliun euro (1,3 triliun dollar AS). Pasar global menyambut positif keputusan ini," ujar dia.
Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menambahkan, setelah investor mengambil langkah "wait and see" atas hasil keputusan pertemuan menteri keuangan Eropa dalam langkah perbaikan krisis, saat ini investor perlahan melepas dollar AS. "Pelaku pasar uang menanggapi positif hasil dari pertemuan Menteri keuangan eropa itu, sehingga mata uang rupiah kembali menguat," kata dia.
Selain itu, kata dia, Bank Indonesia (BI) juga masih berkomitmen untuk menjaga nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap dollar AS agar tidak tergerus terlalu dalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.