Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Arabica Simalungun, Surga Penikmat Kopi Starbucks

Kompas.com - 06/12/2011, 11:01 WIB

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Harum kopi menyeruak tiap kali melewati Gerai Starbuck. Bagi pecinta kopi, rasanya sulit untuk tidak singgah dan menyesap secangkir racikan kopi jenis Arabica yang mereka gunakan. Terlebih ketika kopi tersaji panas dan asap masih mengepul.

Gerai kopi ini memang sangat menjaga cita rasa kopi yang dijajakan. Mereka mendatangkan bahan baku biji kopi dari daerah penghasil kopi ternama di Simalungun, Sumatera Utara. Para petani setempat biasa menjual hasil panennya pada pengumpul. Nantinya, para pengumpul inilah yang akan menjualnya pada eksportir setempat.

Meski dikenal sebagai daerah penghasil kopi Arabica terbaik di dunia, namun daerah ini masih kurang berkembang. Banyak petani terpaksa menjual hasil kebunnya pada pengecer di sepanjang jalan. Di Kabupaten Karo, terdapat banyak titik-titik pengecer yang hanya bermodalkan timbangan dan karung menawarkan jasa jual beli kopi.

Harga jual yang seadanya membuat para petani tak merasakan kenikmatan hasil bumi itu dengan selayaknya. Makanya, lembaga pembiayaan grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) menggandeng eksportir kopi PT Indo Cafco untuk membantu petani lokal menghasilkan kopi layak standar internasional.

Anak perusahaan ECom Agrindustrial Corporation itu patungan dengan IFC untuk mendirikan sebuah pusat pelatihan. Tujuannya, membantu 4.500 petani kopi agar bisa meningkatkan produktivitas.

Pimpinan proyek pusat pelatihan petani kopi, Rahmad Syakib, mengutarakan, para petani juga akan dibantu mendapatkan akses pasar yang mengharuskan sertifikat kopi. Apalagi, sejak 1995 negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa mengharuskan adanya ekspor kopi bersertifikat.

Tak hanya soal kualitas, sertifikasi itupun menyangkut persyaratan faktor kesadaran lingkungan, tingkat standar upah, bagi hasil petani, faktor kesehatan kopi bagi tubuh, dan soal isu pekerja anak. "Jadi, petani kopi nantinya tidak sekedar menuai biji saja," ucap Rahmad yang juga menjabat sebagai Operation Officer IFC, Senin (5/12/2011) malam.

Namun, petani itu sekaligus dapat masuk dalam mata rantai pasokan global karena telah mengantongi sertifikat internasional UTZ, Rainforest Alliance, dan CAFE dalam empat tahun mendatang.

Tenaga ahli budidaya kopi IFC, Zainudin menambahkan, selain sertifikat internasional itu, para petani kopi pun wajib mengantongi code of conduct yang dirilis Starbucks. Hal itu berpeluang meningkatkan penguasaan suplai biji kopi Indonesia pada merek tersebut. (Dani Prasetya/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com