Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esemka Bisa Eksis jika Ada Investor

Kompas.com - 06/01/2012, 12:51 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Produksi massal mobil Esemka yang merupakan rakitan siwa-siswa sekolah menengah kejuruan akan tergantung dari investor yang menyokongnya. Dari sisi produk, ada sejumlah hal yang harus dibenahi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor, Hadi Surjadipradja, di Jakarta, Jumat (6/1/2012). Saat ini, kata dia, sudah ada mobil nasional yang diproduksi yaitu AG-Tawon yang disokong PT Super Gasindo Jaya dengan lokasi pabrik di Rangkasbitung, Banten.

Ia mengingatkan, para siswa SMKN 2 Solo, SMKN 5 Solo, dan SMK Warga Solo, masih perlu belajar banyak. Menurut dia, pengalaman industri para siswa tersebut masih kurang. Apalagi, kata dia, pembuatan mobil itu, kan, tidak hanya perlu aturan dari Kementerian Perindustrian saja. Pembuatan mobil perlu ada persyaratan laik jalan. Standardnya harus sama dengan merek luar negeri.

"Ada yang namanya layak jalan, kan karena menyangkut keselamatan. Keselamatannya enggak bisa diskriminasi kan, karena (yang buat) SMK maka enggak lulus enggak apa-apa," tambah Hadi.

"(Jadi) bisa saja tergantung dari orangnya (yakni) siapa yang invest. Kalau siswanya, kan, ganti-ganti. Contohnya mungkin seperti Tawon atau Gea, kan, itu ada itunya (investor). Tergantung mereka mau seberapa agresif," tegas dia.

Seperti yang diwartakan, para siswa SMKN 2 Solo, SMKN 5 Solo, dan SMK Warga Solo, yang didampingi oleh Kiat Motor, Klaten, berhasil merakit mobil yang akhirnya diberi merek Esemka. Mobil yang punya kandungan lokal hingga 80 persen ini telah digunakan oleh pasangan Wali Kota Solo Joko Widodo, dan Wakil Wali Kotanya, FX Hadi Rudyatmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com