Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Akan Gabungkan PT Barata dengan BBI

Kompas.com - 14/01/2012, 15:18 WIB

MADIUN, KOMPAS.com - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan akan menggabung dua perusahaan besar milik pemerintah yang bergerak di bidang engineering, yakni PT Barata Indonesia dan PT Boma Bisma Indra (BBI).

"Istilah yang tepat adalah akuisisi bukan gabung. Jadi, hasil rapat saya dengan 12 direktur utama BUMN di bidang engineering pada Jumat (13/1/2012) malam adalah rencana pengakuisisian Barata dengan BBI. Kami simpulkan, BBI akan diakuisisi oleh Barata," ujar Dahlan Iskan kepada wartawan di Madiun, Sabtu (14/1/2012).

Menurut dia, penggabungan dua BUMN ini adalah karena alasan keefektifan kinerja. Dahlan memandang PT Barata Indonesia saat ini sudah berada pada masa konsolidasi, sedangkan PT BBI baru berada pada masa kristalisasi. Sehingga, akan lebih baik jika keduanya digabung. Dalam proses penggabungan atau akuisisi itu nantinya, PT Barata Indonesia akan fokus pada pabrik gula dan konstruksi baja, sedangkan PT BBI akan spesial pada pengadaan pabrik kelapa sawit. "Sehingga kedua perusahaan BUMN ini akan fokus pada sesuatu hal yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Seperti kebutuhan pabrik kelapa sawit, misalnya. Indonesia sangat membutuhkan ratusan keberadaan pabrik kelapa sawit, sebab selama ini prosesnya masih ditangani oleh pabrik luar negeri," terang mantan Direktur Utama PLN ini.

Target yang ingin dicapai dalam akuisisi dua BUMN tersebut adalah PT BBI harus memiliki kemampuan di bidang engineering untuk membuat pabrik kelapa sawit dan memasarkannya.  "Memasarkannya tersebut dalam artian adalah PT BBI harus mampu meyakinkan para perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk memesan pabrik sebagai tempat mengolah kelapa sawit dan tidak dilempar ke pabrik kelapa sawit luar negeri," kata Dahlan.
     
Ia memandang, hal tersebut merupakan peluang bisnis bagi PT BBI karena luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai jutaan hektar, sedangkan jumlah pabriknya sangat minim. Sejauh ini, pabrik kelapa sawit di Indonesia baru mencapai 100 unit.

Disinggung soal posisi PT Industri Kereta Api (INKA), Dahlan Iskan menyatakan belum ingin melakukan penggabungan terhadap BUMN pembuat kereta api tersebut, dengan BUMN lainnya. Hal ini karena PT INKA dipandang telah keluar dari masa krisisnya. "Saya menilai PT INKA saat ini telah berada pada masa take off. Perusahaan ini telah mampu melewati masa krisisnya yang berupa fase kristalisasi dan konsolidasi. Sehingga saya melihat dia belum akan digabung dengan BUMN mana pun dan tetap fokus sebagai industri kereta api," tegasnya.

Ia menambahkan, hal utama yang ingin dilakukannya terhadap sejumlah BUMN yang ada di Indonesia adalah melakukan perubahan terhadap sejumlah BUMN pabrik gula yang saat ini berada pada posisi sulit. Dan juga sejumlah perusahaan galangan kapal Indonesia yang belum mampu memproduksi kapal bagi Indonesia sendiri. "Saat ini ada empat perusahaan galangan kapal Indonesia yang harus dimajukan. Perusahaan-perusahaan itu harus dirombak bersatu untuk memproduksi kapal-kapal yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia," katanya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan berkunjung ke Kota Madiun dan Magetan pada Jumat dan Sabtu. Selain itu, Dahlan juga mengunjungi Pondok Sabilul Muttaqin (PSM) di Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, yang dilanjutkan dengan rapat bersama 12 direktur utama BUMN di kantor PT INKA.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com