Ponorogo, Kompas
Jamal (35), petani bawang merah di Kecamatan Siman, mengatakan, penyakit trotol atau lazim disebut bercak ungu muncul pertama pada akhir Desember 2011. Penyakit ini semakin merebak menyerang tanaman bawang merahnya yang baru berusia 30 hari yang ditanam di atas lahan seluas 1,25 hektar (ha).
”Serangan penyakit ini tergolong cepat. Dalam waktu dua minggu, semua tanaman sudah rusak,” kata Jamal, Rabu (18/1).
Petugas Pengamat Hama Penyakit Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Muhadi, mengatakan, merebaknya penyakit trotol dipicu kelembaban udara yang tinggi karena datangnya musim hujan. Jamur penyebab trotol merebak jika terjadi hujan pada malam hari.
Dinas Pertanian mencatat, luas tanaman bawang merah per Januari 2012 mencapai 5 ha dan 0,5 ha sudah terserang trotol.
Harga bawang merah pun saat ini jatuh menjadi Rp 2.000-Rp 2.500 per kg, dari harga normal Rp 8.000 per kg. Serbuan bawang impor diduga menjadi pemicu jatuhnya harga bawang.
Menanggapi masalah ini, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan surat keputusan untuk membatasi impor bawang merah pada akhir Desember 2011. ”Surat keputusan itu berlaku Maret 2012,” kata Deddy.