Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Opsi Kenaikan Harga BBM Harus Ada

Kompas.com - 20/01/2012, 13:54 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, menyampaikan bahwa opsi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus ada. Pasalnya, harga minyak mentah dunia tidak bisa ditebak pergerakannya ke depan.

"Menurut saya, opsi itu seharusnya ada karena kita tidak tahu berapa harga energi ke depan," ujar Hatta, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/1/2012).

Hatta menuturkan, harga minyak mentah bisa saja dipengaruhi oleh masalah seperti di Selat Hormuz. Permasalahan di selat ini terkait dengan proyek nuklir Iran yang banyak ditentang oleh negara-negara Barat. Amerika Serikat bahkan sudah mengenakan sanksi karena Iran terus melanjutkan proyek nuklirnya. Bahkan, Iran sempat akan menutup pengiriman minyak lewat selat itu. Alhasil, harga minyak mentah sempat melonjak di atas 100 dollar AS per barrelnya beberapa waktu lalu.

Menurut Hatta, pemerintah, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI memang sedang berusaha agar opsi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi ini tetap ada. Pasalnya, opsi ini sekarang tidak tercantum dalam UU APBN 2012. Jalan keluarnya, APBN Perubahan 2012 atau pengeluaran peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) harus segera dilaksanakan agar opsi itu bisa ada. "Makanya, pemerintah dalam hal ini Menteri ESDM dan Komisi VII DPR tampaknya mencari kesepakatan bagaimana agar opsi itu ada," tambah Hatta.

Akan tetapi, kata dia, pemerintah tetap dengan strategi mengurangi konsumsi BBM bersubsidi dengan menggunakan bahan bakar gas. Bahan bakar ini akan digunakan pada angkutan umum juga mobil pribadi. Pemerintah pun akan membagikan alat konversi gas secara cuma-cuma pada angkutan umum. Termasuk memperluas penyediaan bahan bakar gas. "Angkutan umum didorong ke gas supaya lebih murah," katanya.

Seperti diwartakan, pemerintah akan berusaha mengalihkan konsumsi BBM bersubsidi mobil pribadi ke bahan bakar gas dan pertamax per 1 April nanti. Sementara itu, angkutan umum tetap bisa menggunakan BBM bersubsidi dan bahan bakar gas. Kuota konsumsi BBM bersubsidi pada angkutan umum pun akan diberlakukan. Sementara sepeda motor sejauh ini masih tetap bisa mengonsumsi BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

    Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

    Whats New
    KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

    KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

    Whats New
    Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

    Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

    Whats New
    Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

    Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

    Whats New
    OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

    OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

    Whats New
    SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

    SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

    Whats New
    Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

    Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

    Whats New
    Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

    Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

    Whats New
    Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

    Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

    Whats New
    Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

    Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

    Whats New
    OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

    OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

    Whats New
    Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

    Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

    Whats New
    OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

    OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

    Whats New
    9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

    9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com