Global Memerah, IHSG Rawan Terkoreksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Perhatian yang melekat kembali ke perkembangan perekonomian di daratan Eropa membuat pergerakan bursa global memerah semalam. Ini menjadikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyempit dengan kecenderungan terkoreksi pada perdagangan Rabu (25/1/2012) ini.

Meski sejumlah laporan keuangan perusahaan raksasa positif di Amerika Serikat, bursa setempat memerah. Ini setelah muncul kekhawatiran akibat perhitungan mendekatnya gagal bayar Yunani atas utang-utangnya.

Pelemahan ini seiring dengan terkoreksinya bursa-bursa besar di Eropa sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (24/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup turun tipis 33,07 poin (0,26 persen) ke level 12.675,75. Indeks S&P 500 juga turun 1,35 poin (0,10 persen) ke level 1.314,65, dan Nasdaq menguat tipis 2,47 poin (0,09 persen) ke level 2.786,64.

Meski demikian, pagi ini bursa Asia terpantau menghijau. Indeks Nikkei 225 naik 0,74 persen dan Kospi menguat 0,60 persen.

Perdagangan IHSG kemarin ditutup naik 8,07 poin (0,20 persen) ke level 3.994,58 dengan jumlah transaksi 5,5juta lot dan nilai transaksi Rp 2,7 triliun. Di tengah penguatan sejumlah sektor, sektor industri dasar, aneka industri dan infrastruktur justru melemah.

Tercatat 121 saham naik harganya, 98 saham turun, 116 saham tidak berubah, dan 112 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menempati posisi top gainers adalah UNVR, BBCA, GGRM, KLBF dan MNCN. Sementara saham-saham yang menempati posisi top looser yakni BBRI, SMGR, INTP, EXCL, dan GIAA.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler Rp 108,47 miliar.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, perlu diperhatikan pergerakan IHSG yang saat ini telah berada di area garis Resistancenya dengan indikator stochastic dan RSI yang telah berada di area overbought. Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3 .954-4 .028 dengan kecenderungan terkoreksi.