Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonjang-ganjing IPO Sebaiknya Dituntaskan

Kompas.com - 26/01/2012, 22:21 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penawaran saham perdana (IPO) 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu mempertimbangkan pengalaman serupa sebelumnya. Pertimbangan ini dibutuhkan agar tidak terjadi gonjang-ganjing di pasar saham yang justru berujung pada rusaknya citra pemerintah. "Gonjang-ganjing seputar IPO Garuda Indonesia dan Krakatau Steel masih belum tuntas. Hal ini seharusnya menjadi pertimbangan sebelum DPR mulai membahas IPO 141 BUMN dan ratusan anak perusahaan," kata Iskandar Sitorus, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) saat ditemui wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2012).

Salah satu cara yang diusulkan IAW adalah dengan membentuk Panitia Khusus IPO BUMN yang bertugas menelaah pola administrasi usulan IPO yang dikelola oleh Kementerian BUMN.

Iskandar menilai, sangat kuat dugaan adanya rekyasa administrasi dalam proses IPO, mulai dari Bidang Restrukturisasi di Kementerian BUMN sampai kepada Komite Kebijakan Privatisasi di bawah kendali Menteri Koordinator Perekonomian.

"Sehingga akhirnya sampai menciptakan instabilitas kepercayaan pasar berupa gonjang-ganjing kemahalan atau kemurahan penjualan saham perdana. Isu ini tidak hanya dibicarakan oleh publik nasional tapi juga internasional. Itu bahkan kemudian sampai mencoreng kepercayaan dunia internasional terhadap Pemerintah Indonesia," urai Iskandar.

Oleh itu IAW mendesak DPR RI melalui Komisi VI harus segera memulai langkah mengungkap permasalahan IPO tersebut. Alasannya, administrasi awal IPO diduga hanya dirancang oleh segelintir orang di Kementerian BUMN untuk kepentingan tertentu.

Beberapa nama dengan posisi strategis di Kementerian BUMN disebut Iskandar berada di balik kebijakan IPO yang sarat kepentingan itu. "Keberadaan Pansus diharapkan bisa menemukan pelaku kejahatan ekonomi yang berlindung di balik baju birokrasi," tegas Iskandar.

Ia melanjutkan, DPR atau Pansus bisa meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit kinerja hingga audit investigatif atas Kementerian BUMN. "Banyaknya BUMN yang mau dijual tersebut, yang oleh Kementerian BUMN direncanakan akan di-IPO-kan 25 sampai dengan 40 BUMN setiap tahun harusnya mengganggu atau minimal menggugah pemikiran DPR RI," pungkas Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com