Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor CPO Belum Terganggu

Kompas.com - 31/01/2012, 03:15 WIB

Selama ini, CPO memang kerap menghadapi kampanye negatif di pasar internasional. CPO merupakan minyak nabati yang memiliki rasio produktivitas dan lahan tertinggi dibandingkan dengan minyak kedelai, bunga matahari, atau biji-bijian lain.

Dari sisi lahan, kelapa sawit hanya memakai 6 persen dari 232,4 juta hektar lahan pertanian minyak nabati dunia untuk menghasilkan sedikitnya 41 juta ton CPO per tahun. Minyak kedelai yang hasil pertanian utama Eropa, AS, dan Amerika Selatan membutuhkan 40,5 persen dari 232,4 juta hektar.

Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Erik Satrya Wardhana mengatakan, penolakan AS tersebut merupakan gempuran tahap ketiga kampanye negatif industri kelapa sawit. Gempuran pertama dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berafiliasi dengan LSM asing. Gempuran kedua adalah aksi kelompok konsumen yang memboikot bahan mentah.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah akan segera menyampaikan bantahan terkait dengan tudingan produk CPO yang dinilai merusak lingkungan oleh AS. ”Perwakilan kami di sana sudah mulai berkomunikasi dengan otoritas setempat. Setelah data terkumpul, bantahan akan kami sampaikan secara detail dan rinci,” kata Bayu.

Untuk meyakinkan AS, lanjut Bayu, pihaknya masih menunggu hasil kajian soal tingkat emisi kelapa sawit. Kajian tersebut mengukur tingkat emisi dari sawit terhadap emisi gas rumah kaca Indonesia. ”Saya berharap minggu depan bisa segera diselesaikan dan segera kita laporkan,” ujarnya. (HAM/ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com