Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Kelas Menengah Menjadi Tantangan Baru

Kompas.com - 01/02/2012, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringkat layak investasi yang diperoleh Indonesia dari lembaga pemeringkat Fitch dan Moody’s akan meningkatkan dana asing masuk. Dana asing yang lebih beraneka ragam itu memberikan alternatif baru pembiayaan setelah selama ini perbankan menjadi sumber utama pembiayaan.

Di sisi lain, pertumbuhan pendapatan domestik bruto per kapita di Indonesia yang menembus angka 3.000 dollar AS membuat pasar perbankan semakin luas. Hal ini terkait dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, yang membentuk tren konsumsi dan bisnis baru.

Chief Financial Officer Markplus Consulting Taufik memaparkan hal itu dalam acara rutin bulanan di Jakarta, Selasa (31/1/2012). ”Kelas menengah memiliki kebutuhan beragam, sudah memikirkan investasi. Ini jadi tantangan perbankan,” kata Taufik.

Taufik mengelompokkan peta persaingan perbankan dalam empat klaster, yakni bank dengan aset lebih dari Rp 200 triliun, aset Rp 100 triliun-Rp 200 triliun, aset Rp 50 triliun-Rp 100 triliun, dan di bawah Rp 50 triliun.

Untuk klaster bank dengan aset di atas Rp 200 triliun terjadi perebutan pangsa pasar. Untuk memenangi persaingan tersebut, bank harus menjadi ”supermarket” keuangan yang siap melayani pasar yang luas. ”Bank tidak hanya bersaing menjadi bank terbaik, tetapi penyedia layanan keuangan terbaik, di antaranya asuransi, investasi, dan sebagainya,” kata Taufik.

Jacky Mussry dari Markplus Consulting menyebutkan, hasil survei yang dilakukan terhadap 2.703 responden di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar menunjukkan dugaan bahwa nasabah tidak hanya melihat bank semata-mata dari sisi terkenal atau tidaknya bank itu. ”Namun, nasabah melihat bank itu lebih dalam,” ujar Jacky.

Data Bank Indonesia per November 2011 menunjukkan, bank umum membukukan kredit Rp 2.146 triliun serta dana pihak ketiga Rp 2.644 triliun. Saat ini, sejumlah bank sudah memiliki perusahaan sekuritas serta melayani penjualan reksa dana dan asuransi.

Kualitas layanan

Beragamnya produk yang ditawarkan perbankan, manajer investasi, dan perusahaan sekuritas menuntut tiap-tiap perusahaan meningkatkan layanannya. Peningkatan layanan itu sangat beragam bentuk dan cakupannya sebagai bagian dari adu kinerja tiap-tiap perusahaan. ”Jika mau disebut sebagai persaingan perusahaan, bisa saja demikian. Adu kinerja menjadi kunci, apalagi perusahaan asing juga masuk,” kata Presiden Direktur PT Indopremier Investment Management John D Item secara terpisah.

Menurut John, makin ketatnya persaingan adalah sesuatu yang sah-sah saja. Pasarnya di sisi lain membesar dan memang besar seiring dengan peningkatan perekonomian sekaligus tingkat pendidikan masyarakat.

Direktur Investasi Henan Putihrai Asset Management Ruddy Raharjo menyatakan, kinerja makroekonomi memperbesar peluang peningkatan kinerja perusahaan.

Ia menegaskan, perusahaan berkomitmen meningkatkan nilai layanan yang lebih baik disertai dengan program-program edukasi kepada klien maupun calon klien dari berbagai latar belakang industri dan individu.(IDR/BEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com