Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Awan Mendung Itu Pasti Bergeser...

Kompas.com - 03/02/2012, 00:08 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan optimistis masalah perburuhan nasional dapat diatasi dengan baik. Hanya, syaratnya, semua pihak, yaitu pemerintah, pengusaha, dan buruh, dapat melakukan komunikasi intensif.

"Masalah perburuhan bisa diselesaikan. Seperti pepatah Tiongkok menyebutkan, awan mendung itu tidak akan berada di satu tempat terus-menerus, pasti akan bergeser. Pasti ada suasana yang lebih cerah," kata Dahlan saat membuka seminar Economic Outlook 2012 bertajuk "Journey of Wealth in The Year of Dragon" di Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Pada pidato sambutannya itu Dahlan menyoroti demo buruh di Bekasi pada Jumat (27/1/2012), yang melumpuhkan aktivitas pabrik serta mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas dan barang di kawasan itu. Dahlan mengatakan, arak-arakan para buruh menuntut penetapan upah yang berkeadilan telah mengakibatkan kegiatan ekonomi terganggu.

Dahlan berpendapat, demo tersebut sesungguhnya sangat tidak beralasan karena ada penyaluran aspirasi yang bisa dilakukan dengan cara lebih elegan dan tidak merugikan semua pihak.

"Kalau demonya seperti itu kan yang rugi semuanya, ya perusahaan, ya orang yang tidak terkait dengan demo tersebut, termasuk buruh yang melakukan unjuk rasa sebenarnya rugi karena menjadi tidak produktif," ujarnya.

Meski demikian, mantan Direktur Utama PT PLN ini meyakini bahwa masalah buruh akan segera diselesaikan dengan cara yang komprehensif, terutama dari sisi pengamanan. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sudah menemukan cara untuk dapat meredam setiap aksi demo buruh, di mana pun itu berlangsung.

"Kuncinya ada pada masalah penanganan demo oleh aparat kepolisian. Perlu peningkatan jumlah personel polisi untuk meredam setiap terjadinya unjuk rasa," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah aparat kepolisian sangat minim atau sangat tidak seimbang dengan jumlah pendemo yang mengakibatkan pengunjuk rasa sering kali merasa lebih super dibandingkan petugas keamanan.

"Ini yang harus dicarikan solusinya, bagaimana agar pada setiap demo, polisi dapat mengendalikan keadaan. Nantinya, akan ada pembentukan batalyon-batalyon khusus yang sewaktu-waktu dapat dialihkan ke suatu lokasi demo secara cepat," ujar Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com