Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 April, Bank Dunia Pilih Presiden Baru

Kompas.com - 19/02/2012, 10:00 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Bank Dunia mengatakan, akan memilih presiden baru untuk menggantikan Robert Zoellick pada 20 April 2012 yang merupakan awal dari pertemuan musim semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, Amerika Serikat..

Sekalipun pemberi pinjaman pembangunan besar itu mengemukakan apa yang dikatakannya akan menjadi sebuah proses yang transparan dan berdasarkan merit (prestasi) untuk memilih kepalanya yang ke-12 di antara para kandidat dari seluruh dunia, semua pasti akan diisi oleh orang asal AS. Zoellick pada Rabu mengumumkan, ia akan mengundurkan diri di akhir lima tahun masa jabatannya pada 30 Juni.

Bank Dunia mengatakan, pencalonan akan diterima sampai 23 Maret 23; kandidat dapat berasal dari berbagai negara dari 187 negara anggota Bank Dunia. Sebuah daftar hingga tiga kandidat akan dipilih untuk tahapan wawancara oleh direktur eksekutif Bank Dunia. "Dengan harapan memilih presiden baru secara konsensus oleh Pertemuan Musim Semi 2012," kata lembaga keuangan tersebut dalam pernyataannya.

Dewan Bank Dunia menegaskan kembali pentingnya promosi berbasis merit (prestasi) dan proses transparan dengan semua direktur eksekutif bisa mencalonkan dan kemudian mempertimbangkan semua calon. "Para direktur eksekutif menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Presiden Zoellick untuk kepemimpinannya di Kelompok Bank Dunia dan prestasi sangat signifikan selama menjabat," sebutnya.

Kepergian Zoellick menyiapkan pertarungan kedua dalam waktu kurang dari satu tahun atas dominasi AS dan Eropa di Bank Dunia dan IMF, dua lembaga keuangan multilateral dunia terkemuka.

Berdasarkan perjanjian diam-diam antara kekuatan Eropa dan Amerika Serikat pada 1945, semua 11 presiden Bank telah dijabat orang Amerika dan semua direktur pelaksana Dana Moneter Internasional berasal dari Eropa. Tetapi desakan untuk perubahan peraturan telah meningkat, terutama dari kelompok negara berkembang.

Setelah pengunduran diri tiba-tiba Ketua IMF Dominique Strauss-Kahn pada Mei tahun lalu, tekanan kuat muncul dari negara-negara berkembang untuk penunjukan non-Eropa memimpin IMF. Pada akhirnya, yang didukung oleh kekuatan ekonomi terkemuka menteri keuangan Prancis Christine Lagarde dipilih di atas beberapa calon non-Eropa.

Amerika Serikat, sebagai pemangku kepentingan terbesar, dipandang sebagai tidak mungkin untuk memungkinkan non-Amerika memegang pekerjaan kepala Bank, karena kekhawatiran bahwa Kongres akan menahan dana sebagai protesnya.

Spekulasi tentang pengganti Zoellick telah difokuskan pada Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Menteri Keuangan Timothy Geithner dan mantan Kepala Departemen Keuangan Larry Summers.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com