Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelauw Butuh Rekonsiliasi dan Logistik

Kompas.com - 01/03/2012, 05:13 WIB

AMBON, KOMPAS - Konflik antarkelompok warga di Pelauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, 10 Februari lalu, hingga kini masih menyisakan masalah. Ribuan pengungsi mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terkait upaya rekonsiliasi dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Keluhan itu diungkapkan pengungsi, Ali Basri Salampessy dan Amir Salampessy, saat bertemu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Desa Rohomoni, Haruku, Rabu (29/2). Hadir dalam pertemuan itu Wakil Gubernur Maluku Said Assagaf dan Wakil Bupati Maluku Tengah Imanuel Seipalla.

Rohomoni berjarak 8 kilometer dari Pelauw. Tercatat 1.126 warga Pelauw yang mengungsi di desa itu pascakonflik yang menewaskan enam orang dan mengakibatkan 402 rumah rusak.

Mereka mengungsi di rumah- rumah warga Rohomoni. Sebagian terpaksa tidur di teras rumah karena terbatasnya ruang di dalam rumah.

Menurut Ali Basri Salampessy, tidak adanya perhatian pemerintah itu terlihat dari minimnya bantuan. Bantuan bahan-bahan kebutuhan pokok dari pemerintah hanya diberikan sekali, dan hanya cukup memenuhi kebutuhan para pengungsi untuk tiga hari. ”Selanjutnya, pengungsi harus bergantung pada bantuan warga Rohomoni dan sumbangan dari masyarakat luar,” ungkap Ali.

Selain itu, tidak ada bantuan seragam sekolah dan buku pelajaran bagi 100 anak pengungsi. Padahal seragam dan buku-buku terbakar bersamaan dengan terbakarnya rumah mereka. Mereka belum dapat kembali ke sekolah mereka di Pelauw, dan terpaksa menumpang belajar pada sekolah di Rohomoni.

Anak-anak tersebut belum bisa kembali sekolah di Pelauw karena orangtuanya pun belum bisa kembali ke Pelauw. Selain karena rumah sudah hancur terbakar, juga karena belum ada upaya rekonsiliasi kedua kelompok yang bertikai di Pelauw.

Ketua DPD Irman Gusman mendesak pemerintah untuk serius dalam mencari solusi atas permasalahan di antara masyarakat Pelauw, termasuk membantu ribuan pengungsi Pelauw. Dia juga berharap tokoh agama dan tetua adat di Pelauw berperan aktif untuk mendamaikan kedua kelompok yang bertikai.

Wakil Gubernur Maluku Said Assagaf pun mendesak Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal dan Wakil Bupati Maluku Tengah Imanuel Seipalla segera mempertemukan kedua kelompok yang bertikai di Pelauw. Dia kecewa upaya rekonsiliasi itu tidak segera dilakukan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

Sementara itu, Imanuel Seipalla mengatakan, pihaknya masih belum sempat mempertemukan kedua kelompok di Pelauw mengingat amarah warga masih belum reda. ”Sekarang kami masih pendekatan ke kedua kelompok di Pelauw,” ujarnya. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com