Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Presiden Ditagih

Kompas.com - 06/03/2012, 02:38 WIB

Jakarta, Kompas - Aktivis organisasi nonpemerintah kembali menagih komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melindungi buruh migran. Pemerintah harus bekerja lebih keras mengupayakan pembebasan tenaga kerja Indonesia yang terancam hukuman mati di Arab Saudi tanpa mengalihkan tanggung jawab kepada swasta.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengungkapkan hal itu di Jakarta, Senin (5/3). Migrant Care merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif membela hak buruh migran.

”Presiden harus menunjukkan kepemimpinan yang berdaulat dengan tidak hanya menggantungkan nasib buruh migran terancam hukuman mati kepada satuan tugas ad hoc (sementara). Nota kesepahaman antara konsorsium perusahaan Arab Saudi International Social Security Program (ISSP) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bentuk privatisasi perlindungan yang sangat mencederai kedaulatan kita,” ujar Anis.

Indonesia menempatkan sedikitnya 6 juta TKI yang mengirimkan remitansi 7 miliar dollar AS (Rp 63 triliun) per tahun. Sedikitnya, 1,5 juta TKI berada di Arab Saudi yang sebagian besar menjadi pekerja rumah tangga.

Koordinator Serikat Buruh Migran Indonesia Cirebon Castra Aji Sarosa mengatakan, pemerintah harus serius membenahi masalah TKI. Sistem penempatan harus melibatkan pemerintah daerah dengan aktif.

Dari Majalengka, Jawa Barat, keluarga Tuti Tursilawati (27), TKI terancam hukuman mati di Arab Saudi, menunggu pengurusan paspor oleh Kementerian Luar Negeri. Ibu Tuti, Iti Saniti (42), mengatakan, Kementerian Luar Negeri berjanji mempertemukan keluarga dengan Tuti di Arab Saudi, Maret ini. (ham/rek)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com