Jangan Khawatir, Bandeng Ini Tanpa Duri...

KOMPAS.com — Ingin mencoba bandeng tanpa duri digoreng dengan rasa crispy? Datanglah ke Restoran Torani di daerah Stall Kuda, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ada  pilihan bandeng tanpa duri lainnya dengan dibakar. Ukuran tiga macam, mulai kecil, sedang, dan besar.

Rasa bandeng goreng crispy-nya yang khas. Kriuk-kriuk dari kulit bandengnya yang dilumuri tepung digoreng kering crispy terasa gurih dan pas. Rasa daging bandengnya tidak terasa tergerus oleh rasa kulit tepungnya. Karena sudah pasti duri bandengnya tidak ada lagi maka tidak perlu ragu langsung mengunyah daging bandengnya tanpa takut lagi ada duri yang menyangkut di leher.

Harga bandeng goreng crispy ukuran kecil  Rp 22.000, sedang Rp 27.000,  dan besar Rp 32.000. Bandeng bakar bakar lebih murah kecil Rp 20.000, sedang Rp 25.000 dan besar Rp 30.000 per ekor.

Makan nasi dan ikan bandeng tanpa duri sangat cocok dimakan dengan sayur asem, sambal, dan lalapan. Agak unik di restoran ini untuk sayur asem disini, pengunjung bisa mengambil sendiri sayur asem di mangkok yang disediakan di tengah ruangan. Lalapan dan sambal juga bisa ambil sendiri di piring kecil yang disiapkan dan tidak dikenakan biaya lagi.

Bandeng bakarnya lebih nikmat dicolek dengan sambal yang diberi jeruk limau, bikin ketagihan. Karena rasa pedas, asam, dan campur gurih bandengnya berpadu terasa sedap. Bandeng bakarnya sendiri tidak banyak bumbu sehingga rasa asli bandeng masih terasa.

Bandeng bakar dan goreng disajikan dengan dibelah lebar sehingga pembeli tidak perlu membalik lagi ikannya. Karena seperti dipotong model fillet, ikannya sudah diatas semua dan durinya ditaruh di bawah.

Menu lainnya ada juga bermacam-macam sea food, ayam goreng, mi goreng, dan kepiting saus torani. Bermacam sayuran mulai ca kangkung, cap cay, dan terong balado juga ada disini.

Rumah makan ini dirintis sejak tahun 2006. Pengunjung kebanyakan dari luar kota yang datang ke kota minyak untuk berbisnis. Bandeng tanpa duri telah menjadi pilihan utama kebanyakan pengunjung. Meja yang diatur memanjang dan kursi duduk rotan diatur untuk bisa menampung sepuluh orang per meja bisa menampung sekaligus untuk 200 orang setiap kali jam makan. Hanya ketika ramai pengunjung, pelayanan agak lama. Untuk memesan bandeng crispy dan bakar saja, penulis menunggu hampir setengah jam. (Asita DK Suryanto, asita@djojokoesoemo.com)