Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Perusahaan BUMN Ditugasi Impor Converter Kit

Kompas.com - 17/03/2012, 00:09 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Tiga perusahaan BUMN, yaitu PT Wijaya Karya, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad, mendapat tugas mengimpor alat pengalih BBM ke BBG untuk kendaraan bermotor (converter kit) sebanyak 25 ribu unit dari Italia dan Korea Selatan.

Menperin MS Hidayat di sela-sela rangkaian kegiatan lokakarya pendalaman kebijakan industri, di Bandung, Jawa Barat, Jumat malam, mengatakan dalam tahap pertama penggunaan converter kit diutamakan untuk kendaraan umum dan mobil dinas.

"Converter kit tersebut akan diberikan gratis kepada angkutan umum dan mobil dinas," ujarnya, Jumat (16/3/2012).

Pemasangan alat tersebut, lanjut dia, hanya membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam. Selain impor, menurut Hidayat, ada sejumlah industri di dalam negeri yang telah memproduksi converter kit. Namun belum mencukupi kebutuhan yang ada, sehingga tahap awal harus mengimpor.

Dikemukakannya pula akan segera dibangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebanyak enam unit di Jakarta, dan akan dikembangkan di beberapa kota di Jawa.

Lebih jauh, ia mengatakan bila parlemen menyetujui, sesuai rencana akan diumumkan kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500/liter pada 1 April 2012.

Oleh karena itu, kata dia, dalam pertemuan Wapres dengan delapan menteri, Jumat sore, Kemenperin mendapat tugas mempersiapkan program konversi BBM ke BBG, mulai dari angkutan umum sampai mobil dinas. "Diharapkan mobil dinas yang belum dipasang converter kit, tidak membeli BBM bersubsidi," katanya.

Pada pertemuan dengan wapres, kata Hidayat, juga dibahas program energi terbarukan dan diversifikasi energi untuk pembangkit listrik, guna menekan subsidi, mengingat penundaaan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

"Untuk mendorong program energi terbarukan dan diversifikasi energi tersebut, maka proses investasi di bidang itu akan dipermudah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com