Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Jalan Tak Sebanding Anggaran

Kompas.com - 28/03/2012, 03:03 WIB

Palangkaraya, Kompas - Perbaikan jalan rusak di Kalimantan Tengah terhambat keterbatasan dana. Pemerintah Provinsi Kalteng baru bisa memperbaiki sebagian jalan rusak secara bertahap. Masyarakat Kalteng meminta agar kerusakan jalan segera diperbaiki.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalteng Ridwan Manurung di Palangkaraya, Selasa (27/3), mengatakan, lebih kurang 560 kilometer (km) atau 34 persen dari total panjang jalan provinsi di Kalimantan Tengah sekitar 1.650 km dalam kondisi rusak.

”Kendala Pemprov Kalteng adalah anggaran yang terbatas. Pada tahun 2012 anggaran perawatan jalan sebesar Rp 215 miliar atau tak banyak berubah dibandingkan 2011,” katanya. Berdasarkan data Dinas PU Kalteng, anggaran infrastruktur itu menurun dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 292 miliar.

Sementara itu, biaya perawatan jalan terus meningkat. Jika jalan hendak diperbaiki, dibutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar per km. Berdasarkan kebutuhan tersebut dan panjang jalan provinsi rusak di Kalteng, dana ideal yang dibutuhkan untuk perbaikan infrastruktur itu mencapai Rp 2,8 triliun.

Jalan-jalan yang rusak antara lain berada di jalur Timpah-Kalahien dengan panjang sekitar 40 km, Bagendang-Ujung Pandaran sekitar 30 km, Lamandau-Riam Durian-Sukamara sekitar 45 km, dan Pasar Panas-Kayaping-Bentot sepanjang 32 km.

Perbaikan ruas Timpah-Kalahien dan Lamandau-Riam Durian-Sukamara direncanakan selesai pada 2014. Sementara itu, ruas Bagendang-Ujung Pandaran dan Pasar Panas-Kayaping-Bentot diharapkan sudah diaspal pada tahun 2013. Saat ini, mobilisasi peralatan tengah dilakukan.

Berdasarkan pengamatan lapangan, jalan pada ruas Timpah-Kalahien, misalnya, masih berupa jalan tanah yang dipadatkan. Debu beterbangan jika matahari bersinar terik sehingga mengganggu pandangan para pengguna jalan.

Hanya sekitar 640 km jalan provinsi di Kalteng dalam kondisi baik dan 450 km dalam kondisi sedang. ”Kalau kecepatan kendaraan lebih dari 60 km per jam, berarti jalannya baik. Kecepatan setidaknya 40 km per jam jalannya sedang. Kurang dari itu, berarti jalan rusak,” katanya.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Sabran Achmad menjelaskan, persoalan infrastruktur di Kalteng bukan masalah sepele. Jalan sangat penting karena menghubungkan tak hanya daerah di Kalteng, tetapi juga keluar provinsi. Mutu jalan yang tak baik membuat pasokan kebutuhan pokok terganggu.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kalteng Tugiyo Wiratmodjo mengatakan, banyak kebutuhan pokok di Kalteng masih dipasok dari provinsi lain. Kondisi itu membutuhkan jalan yang baik agar tak menyebabkan biaya tinggi. Pemerintah diminta membenahi infrastruktur di Kalteng. ”Kalau jalan tidak diperbaiki, barang-barang yang diangkut sangat berisiko menjadi rusak dan pengusaha merugi,” tuturnya. (BAY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com