Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lagi yang Mau Salurkan Kredit Rumah Subsidi?

Kompas.com - 28/03/2012, 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengutarakan harapannya agar semakin banyak perbankan turut serta dalam menyalurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Target pendirian rumah sebanyak 500 ribu unit pada tahun ini tidak mungkin tercapai kalau tidak ada perbankan mau ikut (menyalurkan FLPP)," kata Djan di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perumahan Rakyat dan Bank Muammalat di Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Selain Bank Muammalat, pada saat ini bank penyalur FLPP adalah Bank Tabungan Negara (BTN) dan kemudian beberapa bank lainnya seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut Djan, semakin banyak bank bersedia menjadi penyalur FLPP, hal tersebut akan meningkatkan geliat industri perumahan di Indonesia. Apalagi, ujar dia, jumlah backlog atau kebutuhan perumahan yang harus dipenuhi untuk mewujudkan perumahan ini telah mencapai sekitar 13,6 juta unit rumah.

"Backlog ini menjadi tantangan bagi kita semua," katanya.

Ia juga mengemukakan, Kemenpera juga akan bertemu dengan berbagai pihak lain seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan sejumlah serikat buruh dalam rangka mengagendakan rencana pembuatan perumahan bagi buruh di dekat tempat mereka bekerja. Selain itu, Menpera mengemukakan, pihaknya di Manado pada akhir Maret 2012 ini akan menandatangani MoU dengan Realestat Indonesia (REI) antara lain tentang pembangunan perumahan bagi para wartawan di Jabodetabek.

Senada dengan Menpera, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddi Ganefo mengemukakan, saat ini kebutuhan rumah baru setiap tahunnya masih tertinggal dengan jumlah pasokan yang dapat disediakan pengembang per tahun. Menurut Eddi, kemampuan berbagai pengembang mendirikan perumahan di Tanah Air diperkirakan hanya mencapai sekitar 200 ribu unit per tahun. Sedangkan jumlah pertumbuhan perumahan baru di Indonesia, lanjutnya, mencapai 500 ribu per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com