Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2012, 10:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Kamis (29/3/2012) pagi, melemah 10 poin menjadi Rp 9.190 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.180 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Monex Investindo Futures Johannes Ginting di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah kembali melemah terhadap dollar AS seiring masih berlanjutnya penurunan saham global, sehingga menggerus permintaan untuk aset berimbal hasil lebih tinggi. "Penurunan saham global merupakan katalis negatif untuk mata uang dalam negeri pada hari ini. Tersisanya kekhawatiran tentang perlambatan China juga masih terus membebani," katanya.

Ia mengatakan, salah satu sentimen yang masih menjaga kinerja dolar AS adalah kepanikan investor finansial yang sedang melihat perlambatan ekonomi di negara berkembang serta krisis Eropa. "Hanya kepanikan yang membuat pelaku pasar membeli dollar AS," katanya.

Meski demikian, penguatan dollar AS masih terbatas sejalan dengan kinerja bunga obligasi yang rendah. Percepatan ekonomi di Amerika Serikat untuk sementara waktu dapat mengikis penguatannya.

Ia menambahkan, apresiasi nilai tukar Yen juga masih berlanjut seiring eksportir mulai kembali membeli mata uang Jepang guna menyesuaikan neraca menjelang akhir tahun fiskal. Yen juga menuai dukungan dari pelemahan dollar AS yang dipicu memburuknya data pesanan durable goods AS pada Februari.

Analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, naiknya harga minyak dalam dua bulan terakhir membuat penguatan ekonomi AS dikhawatirkan melambat karena daya beli konsumen melemah akibat naiknya inflasi karena harga energi.

Selain itu, lanjut dia, investor juga mengkawatirkan data ekonomi AS yang naik di bawah ekspektasi seperti data order for durable goods, naik 2,2 persen MoM untuk Februari, tetapi kenaikan ini di bawah ekspektasi analis tiga persen. "Kondisi itu dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar domestik terhadap dollar AS ke depannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com