Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan: Kita Kalah 'Set' dengan Thailand

Kompas.com - 30/03/2012, 13:47 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, mengatakan sekarang ini porsi ekspor produk pertanian yang berupa produk olahan masih 20 persen. Ke depan, pemerintah akan berupaya meningkatkan porsi tersebut menjadi 50 persen. Rusman mengatakan, untuk meningkatkan porsi ekspor dalam bentuk olahan, produk pertanian perlu untuk mengembangkan kemasannya.

"Sekarang kita mau angkat menjadi 50 persen (produk olahan) - 50 persen (produk primer). Sebenarnya ini sudah jalan cuma tidak direcognize karena pasar ekspor kita itu sangat diperlukan penanganan yang bersifat khusus supaya ini bisa ke pangan olahan. Kita memang kalah set dengan apa yang dilakukan oleh Thailand dan Filiphina," sebut Rusman dalam konferensi pers Agrinex Expo, di JCC, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Untuk meningkatkan porsi ekspor yang berbentuk olahan, produk pertanian harus memperhatikan kemasan. Implikasi dari kemasan, menurut Rusman, adalah adanya perasaan yang nyaman dan aman akan suatu produk pangan. "Poinnya adalah pelajaran mengenai kemasan," tegas dia.

Herman menyebutkan, kemasan paling tidak memuat tiga hal yakni kandungan bahan yang digunakan dalam produk, masa kadaluarsa dan kandungan gizinya. Menurut dia, masih banyak petani-petani kecil yang belum memperhatikan masalah kemasan ini.

Oleh sebab itu, pemerintah pun akan memasukkan masalah kemasan dalam Undang-undang Pangan. UU Pangan, akan merespon hal kemasan sebagai himbauan kepada pelaku agribisnis melalui sebuah road map. "UU Pangan arahnya adalah bagaimana membuat konsumen nyaman dan nyaman, salah satunya dengan strategi kemasan," ucap Rusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com