Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Penolakan Ini Bukan Tanpa Perhitungan

Kompas.com - 30/03/2012, 17:23 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi) IV Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Rofi Munawar di Jakarta, Jumat (30/3/2012) sore mengungkapkan, penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM yang dilakukan FPKS bukan tanpa perhitungan.

FPKS menilai, kenaikan BBM terjadi bukan karena faktor eksterna,l namun sebab terpenting terletak pada faktor internal berupa kelemahan perencanaan dan penyusunan APBN 2012 oleh Pemerintah.

Pemerintah tidak pernah bersungguh-sungguh dalam pengelolaan sektor energi, sehingga dampak yang terjadi akibat kenaikan BBM akan sangat terasa di masyarakat lapisan bawah khususnya Petani dan Nelayan.

"Jika memang kenaikan BBM ini diperuntukan bagi rakyat miskin, mengapa penolakan justru datang dari mereka. Banyak kalangan petani dan nelayan yang notabene miskin mengeluhkan dan tidak menyetujui kebijakan Pemerintah ini," ujarnya.

Terkait postur anggaran dalam RAPBNP 2012 yang mengalokasikan kebijakan subsidi energi sebesar Rp 225 triliun yang terdiri dari Rp137 triliun untuk BBM, Rp65 triliun untuk subsidi listrik dan Rp23 triliun untuk cadangan resiko energi, maka ruang fiskal yang tergambar dari besaran subsidi dan cadangan fiskal tersebut masih memungkinkan bagi pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM, terutama bagi angkutan umum, petani dan nelayan.

Sehingga Pemerintah dapat menghindari kebijakan yang tidak prorakyat dan subsidi yang tidak tepat sasaran.

"Kita saat ini memiliki berbagai program ketahanan pangan dan swasembada pangan, namun seringkali pengalokasian anggaran pemerintah tidak sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Salah satu contohnya terkait target program pemenuhan 10 juta ton beras di 2014 yang saat ini terancam gagal akibat penghematan subsidi BBM," tegas legilator dari daerah pemilihan Jawa Timur VII ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Whats New
    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Whats New
    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Whats New
    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Whats New
    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Whats New
    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Rilis
    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com