Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irna Pun Ber-fashion Show di Paris

Kompas.com - 08/04/2012, 18:45 WIB

KOMPAS.com - Fokus dan tidak berputus asa menjadi kunci sukses Irna Mutiara berbisnis butik busana muslim, Trimoda Uptodate. Meski mengawali bisnis dengan satu mesin jahit, berkat kegigihannya kini dia mampu mengantongi omzet miliaran rupiah per bulan.

Bisnis busana muslim sejak beberapa tahun terakhir makin ngetren. Desain busana muslim yang semakin modern makin ramai di pasaran. Salah satu butik yang menjadi langganan artis Henidar Amroe, Berliana Febrianti, dan Saskia Adya Mecca adalah milik Irna Mutiara. Di bawah bendera PT Trimoda Uptodate, Irna memproduksi busana muslim kasual bermerek Uptodate, produk gaun pesta bermerek Irna La Perle, dan busana pengantin muslim La Perle.

Butik Irna yang berlabel Uptodate tersebar di beberapa wilayah mulai Bandung, Jakarta, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jambi, Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, dan Samarinda. Irna sudah memiliki 27 butik. Dalam sebulan, Irna mereguk omzet Rp 2 miliar. Di musim Lebaran, omzet Irna menggemuk. Omzet Irna mencapai Rp 36 miliar per tahun.

Busana rancangan Irna ternyata juga digandrungi konsumen dari luar negeri. Untuk itu, Irna pun berupaya untuk membuka butik di Kanada, Singapura, dan Malaysia. “Masih penjajakan, kebetulan banyak pelanggan di sana karena kami juga sering fashion show di sana,” ujar ibu tiga anak ini.

Untuk memperkenalkan produk hasil rancangannya, Irna rajin melakukan pameran dan fashion show di beberapa negara. Akhir tahun lalu dia baru saja memamerkan busana pengantin muslim hasil rancangannya di Paris. Sebelumnya dia juga sudah memperagakan busananya di Mesir, Dubai, Abu Dhabi, Hong Kong, Shanghai, dan beberapa kali di Malaysia.

Sempat bangkrut

Keberhasilan Irna berbisnis busana muslim tidak didapat dengan mudah. Setelah lulus sekolah menengah atas tahun 1988, Irna mengikuti kursus tata busana selama setahun. Tahun 1989, dia kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung jurusan tata busana “Sejak kecil saya suka dengan dunia desain, kebetulan ayah seorang tukang jahit,” kata perempuan kelahiran Bandung,
24 Januari 1970 ini.

Namun karena orangtua tidak mampu membiayai kuliah, Irna terpaksa kuliah sambil kerja. Berbekal sertifikat kursus, Irna berhasil menjadi desainer di perusahaan garmen yang cukup besar di Bandung. Perusahaan itu merupakan salah satu pemasok baju anak di salah satu department store. Sekali order bisa 200 lusin per desain. “Tuntutan pekerjaan ini membutuhkan fokus, saya memutuskan untuk keluar kuliah di semester empat,” ujarnya.

Irna bekerja selama lima tahun di perusahaan garmen tersebut. “Karier saya mentok di perusahaan itu. Saya butuh tantangan yang lain,” kenangnya. Irna pindah kerja ke sebuah perusahaan garmen yang lain di Bandung. Pekerjaan Irna di perusahaan ini merangkap sebagai kepala produksi, marketing, dan desainer. Dengan pengalaman itu, dia mulai mempelajari proses menjalankan usaha di bidang garmen. Irna hanya bertahan selama enam bulan di perusahaan ini karena ingin mengasuh anak di rumah.

Dengan bermodal jaringan dan uang dari hasil kerjanya di perusahaan yang lama, Irna membuka usaha konveksi. “Saya buka usaha karena ingin bantu suami plus karena mimpi-mimpi saya masih banyak yang belum terwujud,” kata Irna yang pekan lalu baru saja fashion show di Malaysia. Bermodal enam mesin jahit, dia menerima orderan dari department store pada 1996. Usaha ini berjalan cukup lancar, Irna sudah mendapatkan orderan tetap. Sayang, tahun 1998 terjadi krisis keuangan, mitra yang selama ini order baju menyetop pesanan. Stok bahan baku Irna yang belum dibayar pun mubazir. Dia menelan kerugian hingga Rp 90 juta. Mobil dan mesin jahitnya dijual untuk membayar utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com