Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Terbengkalai dan Berjalan Pelan

Kompas.com - 24/04/2012, 03:22 WIB

Jakarta, Kompas - Ada sejumlah rencana pengembangan transportasi massal yang disiapkan untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Sayangnya, beberapa rencana terhenti di tengah jalan dan kalaupun ada berlangsung sangat lambat.

Salah satu proyek transportasi massal yang terbengkalai di tengah jalan adalah monorel yang didesain dengan daya angkut 105-180 orang per kereta di jalur sepanjang 14,3 kilometer. Jalur itu membentang dari Jalan Rasuna Said, Gatot Soebroto, Kawasan Bisnis Terpadu Sudirman (SCBD), Senayan, Pejompongan, dan kembali ke Rasuna Said. Kini, yang tersisa cuma tiang-tiang beton yang menelan ratusan miliar rupiah.

Awalnya, harapan memiliki monorel dipatok pada 2006. Namun, berselang enam tahun, belum ada tanda-tanda harapan akan muncul monorel karena proyek dihentikan. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Soehodo, Senin (23/4), mengatakan, proyek monorel terganjal pembiayaan sehingga sulit dilanjutkan karena perhitungan awal tidak tepat. Pihak swasta yang mengerjakan proyek ini juga tak mampu mendatangkan pinjaman sesuai kebutuhan.

Proyek ini perlu didefinisi ulang, termasuk pola pendanaannya. Definisi ulang yang dimaksud terkait verifikasi ulang proyeksi keuangan, estimasi biaya konstruksi, serta arus penerimaan dan penumpang kereta ini. Menurut Sutanto, tiang-tiang monorel itu bisa saja dikonversi ke teknologi bus rapid transit dengan rute yang sama.

Moda MRT

Proyek transportasi massal lain yang digarap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah pembangunan mass rapid transit (MRT). Pembangunan MRT diwacanakan dengan terbitnya surat keputusan Menko Perekonomian tahun 2005. Baru tiga tahun kemudian, yakni 17 Juni 2008, terbentuk PT MRT Jakarta, sebuah badan usaha milik daerah yang ditugaskan membangun MRT.

Namun, pembangunan MRT tidak bisa cepat. Apabila pemasangan tiang pancang jadi dilaksanakan akhir April 2012, koridor selatan-utara tahap pertama baru rampung akhir tahun 2016. Pada tahap pertama, MRT melayani Lebak Bulus-Bundaran HI dengan panjang lintasan 15,7 km.

Kapasitas angkut MRT tahap pertama pada 2020 sejumlah 412.700 orang per hari. Keberadaan MRT pada tahun itu harus bersaing dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang rata-rata 8 persen per tahun.

MRT tahap kedua akan beroperasi 2018 yang melanjutkan lintasan tahap pertama hingga ke Kampung Bandan. Pada 2037, MRT koridor selatan-utara ditargetkan mengangkut 629.900 orang per hari. Sekarang saja masih ada persoalan, seperti keberatan warga atas pembangunan MRT layang di ruas Lebak Bulus-Sisingamangaraja. Warga berharap semua jalur dibangun di bawah tanah.

Namun, Rachmadi, Direktur Teknik dan Proyek PT MRT Jakarta, berkilah, ada perhitungan struktur bawah tanah yang tidak memungkinkan MRT dibangun di bawah tanah di ruas itu. Secara teknis, jika dibuat di bawah tanah, warga di tepi jalur itu harus memindahkan fondasi bangunannya. Kondisi jalan yang sempit dan padat tidak memungkinkan warga mengubah fondasi.

Masih rendah

Kualitas transjakarta sebagai moda transportasi massal andalan Jakarta juga masih rendah. Waktu tunggu bus masih jauh dari target Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, yakni mencapai 3-5 menit.

Para pengguna angkutan kerap harus menanti dalam hitungan puluhan menit sebelum bisa masuk ke bus. Salah satu penyebab adalah banyaknya jalur bus yang belum steril dari kendaraan lain. Daya angkut transjakarta sekitar 350.000 orang per hari. Sri Ulina dari bagian Humas Badan Layanan Umum Transjakarta mengatakan, ada 524 armada yang beroperasi saat ini. Namun, tidak semua bisa turun ke jalan karena 10 persennya harus menjalani perawatan.

Di lapangan, sejumlah laporan kendaraan yang mogok juga masih kerap muncul.

Persoalan lain yang mendera transjakarta terkait ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBBG). Saat ini, hanya enam SPBBG yang beroperasi. ”Satu bus bisa membutuhkan waktu sampai dua jam hanya untuk isi bahan bakar,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com