JEMBER, KOMPAS -
Demikian diungkapkan Kepala Subbagian Tata Usaha Taman Nasional Meru Betiri Mustafa Imran Lubis pada Rapat Koordinasi Pengembangan Agro Ekowisata Taman Nasional Meru Betiri di Jember, Jawa Timur, Rabu (25/4). Minat khusus ini tidak seperti wisata pada umumnya, tapi ada nilai plusnya.
Menurut Mustafa, pengunjung bisa menimba ilmu pengetahuan dan mengetahui kondisi alam aslinya.
Ada beberapa lokasi yang bisa ditawarkan untuk pengembangan wisata khusus, antara lain atraksi alam yang banyak ditemui di Pantai Bandealit di Jember dan Pantai Sukamade di Banyuwangi.
Khusus untuk wilayah Kabupaten Jember yang bisa dikunjungi antara Nanggelan, Pantai Bandealit, dan Teluk Meru.
Adapun potensi wisata di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang bisa dinikmati adalah keindahan Teluk Permisan, Sukamade, Teluk Hijau, dan Rajegwesi.
”Di Bandeali bunga raflesia dapat ditemui di Blok Klerek, sementara di Sukamade bisa ditemui di Blok Rajegwesi dan Blok Parangkulon,” ungkap Mustafa.
Bahkan di Pantai Sukamade para pengunjung bisa menikmati atraksi pelepasan anak atau tukik penyu ke laut lepas. Sejak tiga tahun terakhir ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Meru Betiri meningkat.
Jumlah pengunjung pada tahun 2009 tercatat sebanyak 3.851 wisatawan, terdiri dari umum 1.327 orang, pelajar/mahasiswa 1.768 orang, dan wisatawan mancanegara 656 orang. Pada tahun 2010 ada 3.962 wisatawan, dari umum 1.403 orang, pelajar/mahasiswa 1.957 orang, dan mancanegara 602 orang.
Jumlah pengunjung pada tahun 2011 naik menjadi 4.402 wisatawan, namun wisatawan mancanegara lebih kecil dibandingkan tahun 2009, tapi lebih banyak dari tahun 2010. Wisatawan umum sebanyak 1.408 orang, pelajar/mahasiswa 2.371 orang, dan mancanegara 623 orang.
”Selain itu, taman nasional ini juga dimanfaatkan oleh para peneliti dan sudah dilakukan untuk menghasilkan 14 judul hasil penelitian,” kata Mustafa Imran Lubis.