Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan dan Kisah Karyawannya

Kompas.com - 28/04/2012, 14:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah mempertahankan seorang pegawainya untuk tetap bekerja sekalipun telah membuat rugi perusahaannya. Karyawan tersebut telah membuat perusahaan yang didirikan Dahlan Iskan merugi hingga Rp 110 miliar.

"Waktu itu saya punya manajer keuangan, ketika saya masih di swasta. Dia itu wanita yang muda dan pintar. Sekolah di Amerika Serikat selama sembilan tahun," tutur Dahlan dalam acara talk show Kompas Karier Fair 2012, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (28/4/2012) siang.

Dahlan memang mengungkapkan kisah dirinya setelah diminta salah seorang peserta pameran membagi pengalamannya saat menghadapi situasi sulit. Ia melanjutkan, suatu saat karyawatinya itu mengajukan konsep untuk membangun bisnis. Dahlan pun lantas mengizinkan uang perusahaannya sebesar Rp 10 miliar dipakai untuk membuka bisnis si karyawati tersebut.

"Kalau kita menaruh uang Rp 10 miliar, pihak Singapura memberikan pinjaman Rp 100 miliar. Kemudian, Rp 110 miliar itu diputar dan kita dapat hasilnya 15 persen setahun," terang Dahlan.

Kemudian, ketika terjadi krisis, uang yang terbilang besar itu pun raib. Karyawati tersebut menghadapi Dahlan dan menangis di depannya. Lantas, Dahlan pun berpikir untuk melihat niatan karyawati tersebut dalam melakukan bisnis derivatif itu. Dahlan mengaku tidak menemukan celah si karyawati ingin berbuat korupsi dengan uang perusahaannya.

"Dia menangis. Tapi, saya punya sikap sepanjang dia buat keputusan itu tidak dilatarbelakangi kepentingan pribadi, seperti korupsi. Maka, saya tidak boleh menindak dia," tegas Dahlan.

Ketika karyawati tersebut bertanya, apakah dia harus keluar dari perusahaan, Dahlan dengan tegas menjawab tidak. Hal itu dikatakannya sekalipun ada sejumlah pihak di dalam perusahaan yang menginginkan karyawati tersebut untuk berhenti dari pekerjaannya.

Dahlan beralasan, karyawati tersebut telah belajar dari kesalahannya. Kejadian buruk tersebut dianggapnya hanya risiko bisnis semata. Ia juga tidak rela jika pegawainya itu bekerja di perusahaan lain.

"Memang, saya rugi Rp 110 miliar. Tapi, manajer itu pernah membuat untung ratusan miliar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

    OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

    Whats New
    Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

    Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

    Whats New
    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Whats New
    Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Whats New
    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Work Smart
    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    Whats New
    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Whats New
    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Whats New
    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Whats New
    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Whats New
    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Whats New
    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Whats New
    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Whats New
    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Whats New
    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com