Jakarta, Kompas
Wahyu, petugas perawatan SPBBG Kampung Rambutan, mengatakan, SPBBG tidak berfungsi diduga akibat kerusakan mesin kompresor sejak Minggu sore. Bus transjakarta Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) terpaksa mengisi BBG di SPBBG terdekat, yakni di dekat Terminal Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Perpindahan pengisian BBG bus-bus Koridor VII membuat jadwal perjalanan transjakarta terlambat. Antrean penumpang terlihat di Koridor IV (Dukuh Atas-Pulogadung), Koridor VI (RagunanDukuh Atas), dan Koridor VII.
Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Busway Mohammad Akbar memperkirakan, tak beroperasinya SPBBG Terminal Kampung Rambutan menyebabkan 100 bus harus mengisi bahan bakar ke SPBBG lain.
”Waktu pengisian BBG jadi lebih lama karena bus mengantre di SPBBG yang beroperasi,” kata Akbar. Itu belum termasuk tambahan waktu tempuh ke SPBBG yang beroperasi dan kembali ke koridor pelayanan.
David Tjahjana, Koordinator Komunitas Suara Transjakarta, mengatakan, kerusakan pada SPBBG itu membuat kondisi kepadatan penumpang terutama pada jam sibuk atau saat warga berangkat kerja kian parah.
Petugas penjual tiket di Halte Pulomas, sekitar pukul 07.00, mengaku, terpaksa menghentikan penjualan tiket karena halte penuh sesak oleh penumpang yang menunggu bus. Antrean penumpang bahkan mengular hingga ke jembatan menuju halte. Hal serupa terjadi di Halte Rawabuaya, Jakarta Barat, pukul 17.00. Sekitar pukul 16.30, antrean sekitar 15-20 bus juga terlihat di SPBBG Depo K, Pesing.
Sore kemarin, hanya 1-2 armada yang terlihat melayani penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Padahal, dalam kondisi normal, sekitar lima sampai enam bus antre di terminal.
Di loket terdapat pengumuman bertuliskan ”Maaf perjalanan terganggu. BBG sedang krodit.” Di pintu menuju bus transjakarta terdapat tulisan ”Maaf perjalanan Anda terganggu. Perjalanan busway terganggu karena masalah BBG.”