Jakarta, Kompas -
”Harganya naik lebih dari dua kali lipat,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana, Senin (7/5), di Jakarta.
Conoco memasok 412 miliar satuan panas inggris per hari (billion british thermal units per day/BBTUD) dan PT Pertamina EP sekitar 250 BBTUD. Gas dikirim kepada konsumen PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN) di Jawa Barat lewat pipa Sumatera Selatan Jawa Barat (South Sumatera West Java).
Harga gas dari Conoco sebelumnya hanya 1,85 dollar AS per juta metrik satuan panas inggris (million metric british thermal units/MMBTU), sementara harga gas PT Pertamina 2,23 dollar AS per MMBTU. ”Dengan kenaikan harga pada kedua kontrak itu, penerimaan negara tahun ini akan bertambah sekitar 300 juta dollar AS atau Rp 2,6 triliun,” ujar Gde.
Sebelumnya, penjualan gas ke PT PGN yang rendah dinilai sangat timpang terhadap harga gas lainnya. Rata-rata harga jual gas ke domestik saat ini di atas
Untuk itu, BP Migas meminta kepada para pembeli gas untuk meninjau kembali harga jual gas. Kontrak dengan volume gas
Secara terpisah, Deputi Pengendali Operasi BP Migas Rudi Rubiandini menyatakan, sejauh ini BP Migas telah menuntaskan renegosiasi 11 kontrak penjualan gas bumi. Dengan perbaikan harga gas itu, tambahan penerimaan negara tahun ini diperkirakan