Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Program Transportasi Publik ala Jokowi

Kompas.com - 13/05/2012, 22:02 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya pemakaian angkutan pribadi sebagai sarana transportasi di Jakarta tak lepas dari belum memadainya angkutan umum. Sebab itu, Joko Widodo, calon gubernur DKI Jakarta, menilai pola kebijakan manajemen angkutan umum perlu diubah untuk mencegah kemacetan total di DKI.

"Kebijakan hibah kepada angkutan umum di DKI Jakarta harus diterapkan. Standar Pelayanan Minimum harus ditetapkan," ujar calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, saat ditemui di acara Pesta Otomotif Tumplek Blek di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (13/5/2012).

Dia menjelaskan, rumusan kebijakan hibah dapat dilakukan secara bertahap setiap tahun terhadap angkutan umum yang saat ini sudah tidak layak jalan. Hibah dapat berupa pembayaran uang muka pertama kepada angkutan umum, atau memberikan hibah secara keseluruhan. Pola ini akan didukung dengan perubahan manajemen distribusi onderdil angkutan umum sehingga harganya bisa lebih murah.

Jokowi menilai, APBD DKI yang saat ini mencapai Rp 36 triliun mampu disalurkan untuk menjalankan kebijakan tersebut. Namun, menurut Jokowi, pemilik angkutan umum harus mengikuti Standar Pelayanan Minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Transportasi umum sebagai wujud pelayanan publik harus bisa memanusiakan manusia. Jika sudah nyaman, aman, dan ada kepastian waktu, pengguna mobil pribadi pun akan pindah," ujar Jokowi yakin terkait SPM yang harus dipatuhi angkutan umum.

Dia mengatakan, pola pikir tersebut merupakan bagian dari sistem perencanaan moving people, not car (menggerakkan manusia, bukan kendaraan). Yang ditempatkan sebagai prioritas utama dalam prinsip ini adalah manusia, bukan kendaraan. Sistem ini, lanjut pasangan Basuki Tjahaja Purnama itu, akan menjadikan angkutan umum lebih manusiawi. Jokowi menilai sampai saat ini belum ada transportasi yang bisa disebut massal dan nyaman di Ibu Kota.

"Bus transjakarta masih bermasalah dalam manajemen, terutama jumlah dan ketepatan waktu. Sedangkan angkot dan bus banyak yang tak layak. Ini belum bisa memanusiakan manusia,"kata Jokowi.

Untuk transportasi publik program angkutan massal, lelaki berumur 51 tahun ini mempersiapkan bus berbasis rel (railbus) untuk menggantikan bus transjakarta di koridor-koridor padat. Kopaja dan metromini yang sudah tidak layak akan diganti baru dengan sistem hibah oleh pemerintah. "Dan, tentu saja pembangunan MRT dan monorail yang terbengkalai harus dilanjutkan," kata pria asal Solo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

    Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

    Whats New
    Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

    Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

    Whats New
    Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

    Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

    Earn Smart
    Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

    Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

    Earn Smart
    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

    Earn Smart
    Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

    Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

    Whats New
    OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

    OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

    Whats New
    2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

    2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

    Earn Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

    Spend Smart
    Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

    Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

    Whats New
    Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

    Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

    Whats New
    Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

    Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

    Whats New
    Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

    Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

    Whats New
    Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

    Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

    Whats New
    Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

    Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com