Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN X Bangun Pabrik Bioetanol

Kompas.com - 29/05/2012, 16:19 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — PT Perkebunan Nusantara X serius menggarap industri hilir tebu dengan membangun proyek pengembangan bioetanol di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur. Proyek ini digarap bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization Jepang.

Direktur Utama PTPN X Subiyono menyebutkan, jumlah total investasi mencapai Rp 467,79 miliar dengan skema pendanaan terdiri dari hibah NEDO Jepang Rp 154 miliar dan dana PTPN X Rp 313,79 miliar. Pabrik itu berkapasitas sekitar 330.000 kiloliter bioetanol per tahun. Bahan baku yang dibutuhkan mencapai 120.000 ton molases atau tetes tebu yang akan diambil dari PG milik PTPN X.

"PG yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol sebagai upaya membangun model industri gula modern yang menggarap semua potensi dari hulu hingga hilir," kata Subiyono, Selasa (29/5/2012), di Surabaya.

Saat ini, pembangunan tangki fermentor dan penyimpanan di area fermentasi pabrik telah tuntas sehingga konstruksi pabrik di atas lahan 6,5 hektar itu selesai Oktober mendatang. Proses pembangunan diawasi oleh supervisor dari Saporo Engineering (SEG) Jepang. "Semua pembangunan pabrik memakai komponen lokal, kecuali bahan pelat tangki yang diimpor dari Jepang," ujarnya.

Setelah konstruksi selesai, akan dilakukan uji coba dan demonstrasi produksi hingga awal tahun depan. Pada Februari 2013, proyek akan diterminasi sebelum resmi beroperasi. Pabrik akan menghasilkan etanol fuel grade dengan tingkat kemurnian 99,5 persen.

Pengembangaan bioetanol adalah bagian dari diversifikasi usaha dan upaya mewujudkan industri berbasis tebu. Selama ini, kata dia, PG hanya menyuplai bahan baku bagian dari tebu ke pabrik lain yang mengembangkan produk turunannya. Jadi, PG tidak mendapatkan nilai tambah optimal dari tebu yang diolahnya.

Bioetanol dipilih karena merupakan energi alternatif yang sangat berguna di tengah makin mahal dan terbatasnya energi minyak bumi. Pengembangan bahan bakar nabati, seperti bioetanol, sejalan dengan upaya negeri ini untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com