Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assad Bantah Terlibat di Houla

Kompas.com - 04/06/2012, 02:43 WIB

Damaskus, Minggu - Presiden Suriah Bashar al-Assad, hari Minggu (3/6), menyangkal kalau pasukannya terlibat insiden pembantaian keji yang menewaskan 108 orang di Houla. Dia lalu menuding kekuatan dan teroris asing sudah semakin agresif masuk untuk menghancurkan tatanan negara.

Pernyataan Assad itu diungkapkan dalam pidato pertamanya di depan parlemen baru hasil pemilu 7 Mei lalu, di Damaskus, ibu kota negara, Minggu. Pidato Assad sebelumnya di parlemen, Maret, menekankan proses reformasi politik dalam menyelesaikan krisis.

Dalam pidato kali ini, Assad menyampaikan sejumlah isu hangat sehubungan eskalasi kekerasan di negerinya. Kekerasan selama 14 bulan ini telah menewaskan sekitar 10.000 orang, termasuk militer yang ”darahnya takkan sia-sia”.

Salah satu kasus hangat yang disorot Assad ialah pembantaian keji yang menewaskan 108 orang di Houla, Suriah tengah, 25 Mei. Rusia pernah menyebutkan, baik Pemerintah Suriah maupun oposisi terlibat dalam insiden itu. Adapun Amerika Serikat dan sekutunya menuntut pasukan Assad harus bertanggung jawab.

Menurut Assad, pasukan pemerintah tidak terlibat dalam insiden Houla. ”Apa yang terjadi di Houla dan di tempat lain di Suriah adalah pembantaian brutal, yang bahkan monster pun takkan mau melakukan,” katanya. Meski demikian, dia menuding para ”monster” sebagai pelakunya.

Assad mengakui, korban tewas terus meningkat selama 14 bulan sejak kekerasan pecah pada Maret 2011. Kekerasan dipicu oleh aksi keji kaum teroris yang terus meningkat. ”Teroris telah menggerogoti kita semua,” katanya dalam pidato yang disiarkan langsung stasiun televisi asing.

Dalam pidatonya, Assad menegaskan, negaranya sedang menghadapi ”perang nyata”. Dia terus menyalahkan teroris dan ekstremis atas pertumpahan darah di berbagai kota di Suriah.

Assad mengutuk para pembunuh yang telah membantai 49 anak dan 34 wanita dalam insiden di Houla itu. ”Jika kita tidak merasakan sakit, rasa sakit yang menusuk hati kita—tapi saya merasakannya—terkait kejadian keji yang terutama dialami anak- anak, maka kita bukan manusia,” kata Assad disambut aplaus meriah anggota parlemen.

Assad menegaskan tidak boleh ada sedikit pun dialog dengan kaum teroris. Kekuatan negara dapat mengatasi kelompok itu tanpa campur tangan asing. Sekalipun terasa perih, Suriah harus menghadapi sendiri permasalahannya meski saat ini kekuatan asing berusaha masuk.

Di pihak lain, Assad juga menyinggung kekuatan asing yang semakin nyata masuk ke Suriah. Seperti disiarkan televisi BBC, Assad menegaskan, peran internasional dalam setiap peristiwa di Suriah sudah ”kelihatan jelas”. Negara menghadapi perang yang justru dilancarkan pihak luar.

”Suriah menghadapi serangan gencar internasional. Ada agenda asing untuk menghancurkan Suriah,” katanya.

Berulang kali Assad menegaskan rakyat Suriah tidak menginginkan pemberontakan. ”Ekstremis dan teroris asing mendorong pemberontakan itu. Kami tak akan bersikap lunak, kecuali terhadap mereka yang mau meninggalkan terorisme,” katanya.

Dengan pernyataan itu Assad ingin tetap bertahan meski kecaman internasional terarah padanya terkait kekerasan yang terjadi.

Desakan PBB

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Minggu, menyerukan dunia internasional untuk terlibat pembicaraan terkait meningkatnya krisis Suriah. Dia juga mendorong negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan desakan Liga Arab yang menghendaki tindakan lebih kuat dari PBB dalam menekan kekerasan di Suriah.

”Prioritas kita pada saat ini adalah membantu warga Suriah.... Saya ingin menyambut diskusi internasional yang lebih luas tentang arah tindakan di masa depan,” kata Ban kepada wartawan setelah pertemuan dengan Ketua Organisasi Kerja Sama Islam Ekmeleddin Ihsanoglu, di Jeddah, kota pelabuhan di Arab Saudi.

Ban juga mengharapkan jalan damai yang dimediasi Kofi Annan dapat dituruti Suriah untuk menghindari tekanan internasional. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com