Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang AS Akan Berlipat Ganda

Kompas.com - 06/06/2012, 11:48 WIB
Simon Saragih

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Utang Amerika Serikat (AS) juga menumpuk, dan akan dua kali lipat dari produksi domestik bruto (PDB), dalam 25 tahun mendatang.

Demikian laporan Kantor Anggaran Kongres AS (CBO), Selasa (5/6/2012) di Washington. Laporan itu berisi gambaran tentang masa depan keuangan negara AS, sebagaimana diberitakan kantor berita Agence France Presse (AFP).

Dengan kebijakan sekarang, di mana tingkat pajak tidak dirombak dan tetap dipertahankan rendah, sementara pengeluaran tidak dikurangi, maka utang nasional porsi negara akan melejit menjadi 70 persen di akhir 2012. Dalam satu dekade ke depan porsi utang pemerintah AS akan mencapai 100 persen dari PDB.

"Setelah itu di saat pengeluaran sudah jauh lebih besar dari penerimaan, dikombinasikan dengan kenaikan beban suku bunga utang, porsi utang AS akan naik ke tingkat lebih tinggi lagi," lanjut CBO.

Hal seperti ini kini sedang dihadapi beberapa negara di kawan zona euro. Pada tahun 2037 utang AS akan menjadi 200 persen terhadap PDB. Perekonomian AS akan menghadapi tekanan yang akan dicatat sejarah dalam beberapa dekade mendatang, ditambah lagi masalah penduduk yang akan menua (aging population).

Generasi "baby-boomers", julukan bagi mereka yang lahir periode akhir Perang Dunia II hingga awal dekade 1960-an, akan menjadi makin tua dan menambah porsi penduduk usia tidak produktif. Di sisi lain kepada warga kategori tua ini biaya pelayanan kesehatan dan sosial makin naik pula.

Direktur CBO, Dough Elmendorf, menyampaikan pandangan di hadapan Kongres AS, hari Rabu (6/6/2012) ini. "Gambaran soal masa depan anggaran semakin suram saja," kata Elmendorf.

Tampaknya gambaran ini diarahkan untuk mengubah pandangan kubu Partai Republik, yang menguasai parlemen AS di majelis rendah.

Partai Republik selalu menolak kenaikan pajak dan menolak penurunan pengeluaran. Hal ini tidak lagi sesuai dengan kenyataan, di mana penerimaan negara AS tidak bisa meningkat pesat seperti sedia kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com