Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Harus Perluas Akses bagi Usaha Mandiri

Kompas.com - 21/06/2012, 15:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan usaha mandiri dengan dukungan jasa keuangan mikro dinilai terbukti mampu mengatasi masalah pengangguran. Karena itu, Pemerintah harus mendorong perbankan dan lembaga keuangan lainnya memperluas akses permodalan bagi usaha mandiri, khususnya yang berskala mikro dan kecil. Sektor ini telah menyelamatkan perekonomian nasional di saat krisis, dan memiliki risiko kredit macet yang lebih kecil.

Demikian dikemukakan Manajer Program Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda Plan Indonesia, Sumarna Abdurahman, di Jakarta, Kamis (21/6/2012), di acara penandatangan MOU kerja sama implementasi pemberdayaan ekonomi kaum muda di Provinsi Jawa Timur dan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penandatanganan kerja sama ini dihadiri Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas, Rahma Iryanti, serta perwakilan Bank Dunia dan ILO.

“Hingga kini, baru sebagian kecil dari sektor usaha kecil dan menengah yang mendapat bantuan modal perbankan. Padahal usaha kecil dan menengah telah menjadi penyelamat perekonomian nasional, dengan kontribusinya menyerap lebih dari 96 persen total tenaga kerja di Indonesia,” ujar Sumarna.

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2010, dari total sekitar 93 juta tenaga kerja, 92,5 persen merupakan tenaga kerja di sektor usaha mikro dan kecil.

Terkait hal itu, sebagai lembaga kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, Plan Indonesia terus mendorong agar kaum muda khususnya perempuan mengembangkan potensi ekonominya.  Mulai pertengahan tahun ini, Plan Indonesia bekerja sama dengan Bappenas, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Rembang memfasilitasi pengembangan usaha mikro dan pendidikan pengelolaan keuangan, dengan target membuka lapangan kerja bagi 4.000 kaum muda.

Mereka diberikan pilihan untuk menjadi pekerja atau wirausaha. Bagi yang memilih memasuki dunia kerja, Plan memfasilitasi training persiapan ke dunia kerja dan pelatihan teknik kejuruan. Sedangkan untuk yang memilih menjadi wirausahawan, diberikan pelatihan kewirausahaan serta akses jasa keuangan mikro.

Sementara itu, Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas, Rahma Iryanti,  dalam sambutannya, mengatakan, program pemberdayaan ekonomi untuk kaum muda merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah pengangguran.

“Bappenas akan mengadopsi model pemberdayaan bagi kaum muda ini untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda di wilayah-wilayah lainnya. Model ini diperlukan, untuk mengejar terget pembangunan yang sudah ditetapkan pemerintah,” katanya.

Rahma menjelaskan, saat ini, tingkat pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi, yakni sekitar 19 persen. Sedangkan angka kemiskinan masih berada di kisaran 12 persen. Pemerintah sedang berupaya agar pada tahun 2014, pengangguran bisa ditekan di kisaran 5-6 persen, dan tingkat kemiskinan bisa diturunkan hingga 8-10 persen.

Dia berharap, pemberdayaan ekonomi kaum muda ini mampu menumbuhkan alternatif-alternatif kegiatan ekonomi atau usaha-usaha baru di tengah sempitnya kesempatan kerja yang ada.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com